ABSTRAK
PT. AKS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, hasil kain yang diproduksi perusahaan salah satunya kain-kain berbahan polyester. Keterlambatan pemenuhan pesanan menjadi permasalahan perusahaan. Salah satu penyebab keterlambatan adalah tidak lancarnya aliran produksi akibat bottleneck pada mesin Belah yang disebabkan jumlah job yang masuk melebihi kemampuan mesin dalam memproses kain ditambah dengan jumlah unit load yang harus dikerjakan dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya mengakibatkan lamanya manufacturing lead time penyelesaian pesanan. Penjadwalan kain dengan metode drum buffer rope diterapkan pada permasalahan tersebut yaitu menjadikan stasiun kerja kendala sebagai drum yang menjadi titik pengendali sistem keseluruhan. Penerapan sistematika rope (backward scheduling) pada operasi sebelum mesin Belah dengan buffer time dapat meminimasi queue time dan mengontrol penumpukan WIP. Hasil dari urutan pekerjaan yang dibantu dengan algoritma Campbell, Dudek, dan Smith (CDS) serta penerapan forward scheduling pada operasi setelah mesin Belah dengan perhitungan unit load 3 dapat meminimasi idle dan manufacturing lead time pada aktivitas produksi. Hasil dari penjadwalan usulan menghasilkan rata-rata manufacturing lead time sebesar 390,31 menit, turun sebanyak 61,88% dari kondisi aktual yang sebesar 1024,04 menit, lalu queue time dihasilkan sebesar 76,41 menit turun sebanyak 82,45% dari kondisi aktual sebesar 435,55 menit, dan terakhir keterlambatan order menjadi sebanyak 162 rol turun sebesar 35,71% dari kondisi aktual yang sebanyak 252 rol kain terlambat.
Kata Kunci: Drum buffer rope, algoritma CDS, unit load, manufacturing lead time, queue time