Pada awal Januari 2017 ditetapkan larangan membawa smartphone di SMP Negeri 50 Bandung, dikarenakan beberapa tahun belakangan pengaruh smartphone membuat pemasalahan di sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar penggunaan smartphone dikangan siswa SMP Negeri 50 Bandung. Metode yang digunakan ialah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini melibatkan satu variabel independen. Pengambilan sampel menggunakan rumus probability Sampling dengan pendekatan Slovin dengan jumlah responden 82 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Kesimpulan penelitian ini, SMP Negeri 50 Bandung melarang membawa smartphone ke sekolah sehingga dari penelitian ini diperoleh bahwa frekuensi penggunaan smartphonenya rendah dengan durasi 3 sampai 6 jam namun dengan aktivitas tinggi.