Perum LPPNPI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi udara mendampingi PT. Angkasa Pura. Perusahaan BUMN ini di sahkan dan operasionalnya berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2012. Jumlah penerbangan yang terus meningkat dan situasi yang terus berubah mendorong Perum LPPNPI untuk melakukan peningkatan pelayanan dalam bentuk menambah dan memperbarui peralatan yang telah dimiliki. Di samping itu, Bandara Adisutjipto akan mendirikan bandara baru yang terletak di Kulonprogo yang direncanakan beroperasi pada tahun 2019, maka perlu dilakukan perhitungan kelayakan investasi agar dapat memastikan bahwa pengeluaran yang dilakukan saat ini tidak membebani Perum LPPNPI cabang Yogyakarta dalam persiapan untuk bandara baru pada tahun 2019.
Melihat situasi tersebut maka penelitian ini memperhitungkan kelayakan dari investasi tahun 2015 - 2017 dengan metode Payback Period, Net Present Value, Return On Investment, Profitability Index dan Modified Internal Rate and Return serta dilakukan pula uji sensitivitas untuk mengetahui dampak dari perubahan kondisi tertentu terhadap kelayakan investasi tersebut. Hasil dari perhitungan tersebut adalah rencana pengadaan peralatan navigasi layak dilakukan karena Payback Period tidak mencapai tahun 2019 dan metode lainnya menunjukkan bahwa invetasi tersebut layak untuk dilanjutkan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa perusahaan akan mengalami permasalahan ketika terjadi peningkatan biaya operasional yang dapat merubah seluruh hasil penilaian investasi.
Berdasarkan penelitian ini, penulis dapat memberi saran untuk melanjutkan pengadaan peralatan navigasi sesuai dengan rencana investasi yang ada. Perusahaan perlu melakukan pengawasan agar tidak ada peningkatan biaya pengadaan maupun operasional dari perusahaan yang akan menghambat proses penyesuaian dengan perpindahan bandara Adisutjipto ke New Yogyakarta International Airport.
Kata Kunci : Investasi; analisa kelayakan investasi; uji sensitivitas.