UMKM memiliki peranan penting untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat dalam upaya pembangunan perekonomian Negara. Kepemilikan UMKM terbanyak saat ini berpangkal pada daerah pulau Jawa. UMKM yang dimiliki oleh Kota Bandung terbagi menjadi tujuh sentra industri perdagangan, salah satunya adalah Sentra Industri Kaos Suci. Dalam melakukan pengadaan bahan baku, Sentra Industri Kaos Suci memiliki multi supplier yang terbagi menjadi pemasok tetap dan tidak tetap. Sentra Industri Kaos Suci sering kali mengandalkan ketersediaan bahan baku dari pemasok lain, jika pemasok tetap tidak memliki bahan baku yang dibutuhkan. Dalam hal ini, Sentra Industri Kaos Suci hanya melakukan short-term purchasing terhadap bahan baku yang diolahnya. Maka dari itu, penelitian ini akan menganalisis mengenai Pengaruh Penerapan Supply Chain Management Practices (SCMP) terhadap Supply Chain Performance (SCP) pada Sentra Industri Kaos Suci Bandung.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Supply Chain Management Practices (SCMP) dengan dimensi strategic supplier partnership, customer relationship, information sharing, information quality, postponement, dan agreed visiond and goals yang berperan sebagai variabel bebas, serta Supply Chain Performance (SCP) yang berperan sebagai variabel terikat.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada 65 pelaku usaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung. Metode penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed method) dengan analisis statistik deskriptif, analisis PLS-SEM dengan mengudakan software SmartPLS 3.0 dan Miles and Huberman analysis.
Berdasarkan hasil penelitian, seluruh dimensi dari variabel Supply Chain Management Practices (SCMP) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Supply Chain Performance (SCP) baik secara parsial maupun simultan. Dimensi customer relationship dari variabel Supply Chain Management Practices (SCMP) memiliki signifikansi tertinggi jika dibandingkan dengan dimensi lain yang mempengaruhi Supply Chain Performance (SCP). Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan beberapa responden yang mengatakan bahwa para pelaku usaha melakukan berbagai upaya untuk tetap menjaga hubungan dengan pelanggan. Dimensi postponement memiliki signifikansi terendah. Pelaku usaha disarankan untuk dapat meningkatkan respon permintaan pelanggan.
Sentra Industri Kaos Suci Bandung telah menerapkan Supply Chain Management Practices (SCMP) dan memiliki Supply Chain Performance (SCP) yang tergolong baik. Diharapkan Sentra Industri Kaos Suci Bandung dapat mempertahankan kinerja dan produktivitas dalam melakukan produksi.
Kata kunci: Analisis statistik deskriptif, PLS-SEM, Sentra Industri Kaos Suci Bandung, Supply Chain Management Practices (SCMP), Supply Chain Performance (SCP)