Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan traffic meningkat pesat, sehingga dibutuhkan teknologi baru untuk menangani masalah tersebut. Salah satu teknologi pada komunikasi wireless dimasa yang akan datang adalah teknologi mmwave. Banyaknya antena yang digunakan pada teknologi ini mengakibatkan RF Chain yang digunakan juga meningkat. Dibutuhkan suatu teknik yang lebih berkembang untuk mendukung performansi dari sistem tersebut dan meminimalisir jumlah penggunaan RF Chain.
Teknik Hybrid beamforming digunakan untuk meminimalisir penggunaan RF Chain dan Algoritma ESPRIT (Estimation of Signal Parameters via Rotational Invariance Tecniques) digunakan untuk meningkatkan performansi sistem dalam hal penentuan posisi dan lokasi dari suatu user atau sering disebut dengan estimasi DOA (Direction of Arrival). Analisis tugas akhir ini ditujukan pada pengaruh jumlah antena, jumlah RF chain, jumlah sudut datang, dan SNR terhadap akurasi estimasi DOA dan performansi hybrid beamforming pada kanal rayleigh.
Dari hasil simulasi saat digunakan parameter jumlah antena 4x4 dan 8x8 pada sistem hybrid beamforming, nilai BER vs Eb/No terkecil terjadi pada saat menggunakan antena 8x8 dengan Eb/No = 20 dB memiliki nilai BER 2.728x10-5. Saat digunakan parameter jumlah RF chain yaitu NRF = 2, NRF = 4, dan NRF = 6 pada sistem hybrid beamforming, sistem dengan NRF = 6 memiliki nilai BER vs Eb/No terbaik yaitu 5.7x10-6 pada saat Eb/No = 5 dB. Sedangkan pengaruh jumlah antena pada akurasi estimasi DOA, akurasi tertinggi terjadi pada saat menggunakan antena 8x8 dengan rata-rata ? 0,00033°. Semakin banyak RF chain yang digunakan dan semakin besar nilai SNR, maka akurasi estimasi DOA akan semakin tinggi. Sedangkan semakin banyak jumlah sudut datang maka akurasi estimasi DOA akan semakin menurun.
Kata kunci : mmwave, hybrid beamforming, DOA, ESPRIT.