Pengurangan penggunaan uang tunai sudah direncanakan oleh Bank Indonesia sejak tahun 2006, namun penggunaan uang elektronik masih lebih rendah dibandingkan dengan alat pembayaran lainnya seperti kartu debit. Maka dari itu diperlukan penelitian tentang analisis preferensi masyarakat di Indonesia menggunakan Conjoint Analysis untuk mengetahui preferensi masyarakat Indonesia terhadap uang elektronik dilihat berdasarkan kepentingan pada setiap level atribut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan data yang di dapatkan berdasarkan penyebaran kuesioner secara online dan offline. Hasil yang didapatkan dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 230 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa atribut yang paling penting pada uang elektronik yaitu membayar tagihan dengan nominal rendah sebesar Rp 100.000 – Rp 300.000, cara isi ulang melalui gerai pengisian ulang (top up) dan yang paling terakhir adalah saldo uang elektronik sebesar Rp 5.000.000.