Tujuan penelitian ini adalah melakukan estimasi penilaian kewajaran harga saham perusahaan di telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode Discounted Cash Flow dengan pendekatan Free Cash Flow To The Firm dan metode Relative Valuation dengan pendekatan Price to Book Value, Price to Earning Ratio dan EBITDA Multiple. Kemudian melibatkan tiga skenario yakni pesimis (kondisi rata-rata industri), moderat (kondisi yang paling mungkin) dan optimis (kondisi diatas pertumbuhan industri). Selanjutnya data diolah menggunakan data historis dari tahun 2006 – 2016. Data historis digunakan sebagai dasar proyeksi tahun 2017 - 2020.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan DCF pada skenario optimis nilai wajar TLKM dalam kondisi undervalued, nilai wajar ISAT dalam kondisi overvalued dan nilai wajar EXCL dalam kondisi undervalued. Kemudian menggunakan DCF pada skenario moderat nilai wajar TLKM dalam kondisi undervalued, nilai wajar ISAT dalam kondisi overvalued dan nilai wajar EXCL dalam kondisi overvalued. Selanjutnya menggunakan DCF pada skenario pesimis nilai wajar TLKM dalam kondisi overvalued, nilai wajar ISAT dalam kondisi overvalued dan nilai wajar EXCL dalam kondisi overvalued. Menggunakan relative valuation dengan pendekatan PER, nilai wajar TLKM dalam kondisi undervalued, nilai wajar ISAT dalam kondisi overvalued dan nilai wajar EXCL dalam kondisi undervalued. Kemudian dengan pendekatan PBV nilai wajar TLKM berada pada kondisi overvalued, nilai wajar ISAT berada pada kondisi overvalued dan nilai wajar EXCL berada pada kondisi undervalued. Selanjutnya dengan pendekatan EBITDA multiple nilai wajar TLKM dalam kondisi overvalued, nilai wajar ISAT dalam kondisi undervalued dan nilai wajar EXCL dalam kondisi undervalued.
Kata Kunci: Discounted Cash Flow; Nilai intrinsik; Relative Valuation; Sektor Telekomunikasi; Valuasi