Sepeda motor adalah salah satu kendaraan yang paling umum digunakan. Tercatat dari data AISI (Asosiasi Independen Surveyor Indonesia) jumlah sepeda motor mencapai lebih dari 80 juta unit dari total 104,2 juta unit kendaraan bermotor di Indonesia (data per Oktober 2014). Jumlah penggunaan sepeda motor yang tinggi ini juga menyebabkan kasus kriminalitas yang tinggi terkait pencurian kendaraan bermotor, tingginya permintaan atas unit sepeda motor maupun komponen-komponennya adalah salah satu alasannya. Produsen sendiri sebenarnya telah memberi kelengkapan untuk mencegah dari tindakan curanmor ini serta user yang telah sadar akan hal ini juga melengkapi kendaraannya dengan alat kelengkapan keamanan namun hal-hal tersebut lebih berperan sebagai penghambat ketimbang pencegah dari aksi curanmor. Pada obyek perancangan yang merupakan alat keamanan anti maling untuk sepeda motor terdapat kendala yang menghasilkan peluang untuk perancangan. Metode SCAMPER digunakan untuk membantu dalam menganalisa secara efektif dan efisien pada produk yang sebelumnya telah ada. Setiap poin yang ada pada metode, dapat digunakan untuk mempermudah proses analisa perancangan. Dengan melakukan substitusi, kombinasi, adaptasi, modifikasi, penggunaan lain, eliminasi, dan reverse (mengatur ulang), sehingga dapat mempermudah perancangan sarana kunci keamanan sepeda motor untuk mencegah tindak kejahatan curanmor mulai dari bentuk, sistem atau operasional, serta penentuan komponen maupun materialnya. Didalam metode SCAMPER juga terdapat pertimbangan-pertimbangan lain yang berperan penting agar produk memiliki efektivitas dalam hal mencegah aksi curanmor itu sendiri seperti posisi peletakan komponen yang tersembunyi sehingga secara visual memiliki visibilitas yang rendah agar tidak mudah untuk dideteksi oleh para pelaku curanmor serta aspek-aspek yang diperlukan sehingga produk yang akan dirancang dapat memiliki nilai jual lebih.
Kata Kunci: curanmor, alat keamanan, efektivitas, mencegah