Film pendek Kisah yang Tak Terbaca berangkat dari data UNESCO yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat membaca yang sangat rendah. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2012 salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak ini memiliki indeks minat membaca yang hanya sebesar 0,001% yang artinya dari 1000 penduduk Indonesia hanya 1 orang yang tertarik untuk membaca. Sungguh sangat disayangkan mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, terutama generasi mudanya. Perancangan film ini menggunakan metode campuran eksploratori yaitu penggabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Pada metode campuran eksploratori, penulis mencari dan mengumpulkan data secara kualitatif untuk mengeksplorasi masalah-masalah yang ada dengan hanya beberapa partisipan yang akan membantu mengembangkan beberapa item dan skala untuk instrumen data kuantitatif. Penulis juga menggunakan pendekatan psikologi lingkungan untuk mendapatkan beberapa keunikan visual dan memperoleh konsep split-complementary. Hasil dari analisis digunakan sebagai dasar rupa dan gaya tata artistik pada film ini sehingga dapat memberikan visual yang unik bagi khalayak sasaran.