PT. PINDAD (PERSERO) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia
yang bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan PT.
PINDAD (PERSERO) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan
dan pabrikan serta perawatan. Kegiatan utama PT. PINDAD (PERSERO) sebagai
industri yang memproduksi senjata dan barang modal memerlukan kualitas dan
presisi yang tinggi akan produk yang dihasilkannya. Produk komersial yang
diproduksi oleh PT. Pindad dengan jumlah permintaan tertinggi adalah Deck
Machinery. Produk ini terdiri atas 107 komponen dan komponen terpenting
adalah frame assembly. Satu-satunya mesin yang dimiliki PT. Pindad yang
mampu memproduksi frame assembly adalah Mesin Toshiba MPE-2160 (BO),
sehingga mesin ini sangat penting bagi perusahaan.
Agar kualitas dan presisi produk terjamin, maka diperlukan kegiatan perawatan
yang efektif terhadap mesin Toshiba MPE-2160 (BO) sehingga dapat
meminimalisasi biaya dan optimalisasi jadwal maintenance. Kebijakan perawatan
yang digunakan adalah kebijakan Reliability Centered Maintenance (RCM).
Kebijakan perawatan mesin dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif,
berupa kegiatan perawatan yang tepat untuk level komponen mesin dalam sistem
yang kritis dan interval waktu perawatan yang optimal.
Perawatan mesin dilakukan oleh tenaga maintenance. Penyediaan jumlah tenaga
maintenance yang banyak akan menjadi cost, karena dengan banyaknya tenaga
maintenance akan meningkatkan operation cost, tetapi kurangnya tenaga
maintenance akan menyebabkan cost tinggi karena akan menimbulkan downtime
yang akan mengurangi profit perusahaan. Maka untuk menentukan jumlah tenaga
maintenance yang optimal digunakan metode Life Cycle Cost (LCC).
Hasil yang diperoleh dari analisis kualitatif dengan menggunakan metode RCM
adalah terdapat sepuluh kegiatan scheduled on condition dan enam kegiatan
scheduled restoration. Hasil dari perhitungan kuantitatif adalah berbeda untuk
setiap komponen mesin.. Interval perawatan komponen mesin, ditentukan sebelum
Mean Time Between Failure (MTBF) dari setiap mesin. Hasil yang diperoleh dari
perhitungan menggunakan metode LCC, didapatkan bahwa jumlah tenaga
maintenance yang optimal adalah M = 1 orang dengan retirement age n = 5 tahun
dengan besar biaya Rp 4.966.906.464,19 perawatan mesin, RCM, LCC.