USULAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN TOSHIBA MPE-2160 (BO) MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN LIFE CYCLE COST (LCC). (Studi Kasus : PT. PINDAD (PERSERO))

ANGELA ELDA ABIDA SEMBIRING

Informasi Dasar

12070008
621.8
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

PT. PINDAD (PERSERO) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan PT. PINDAD (PERSERO) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan dan pabrikan serta perawatan. Kegiatan utama PT. PINDAD (PERSERO) sebagai industri yang memproduksi senjata dan barang modal memerlukan kualitas dan presisi yang tinggi akan produk yang dihasilkannya. Produk komersial yang diproduksi oleh PT. Pindad dengan jumlah permintaan tertinggi adalah Deck Machinery. Produk ini terdiri atas 107 komponen dan komponen terpenting adalah frame assembly. Satu-satunya mesin yang dimiliki PT. Pindad yang mampu memproduksi frame assembly adalah Mesin Toshiba MPE-2160 (BO), sehingga mesin ini sangat penting bagi perusahaan.

Agar kualitas dan presisi produk terjamin, maka diperlukan kegiatan perawatan yang efektif terhadap mesin Toshiba MPE-2160 (BO) sehingga dapat meminimalisasi biaya dan optimalisasi jadwal maintenance. Kebijakan perawatan yang digunakan adalah kebijakan Reliability Centered Maintenance (RCM). Kebijakan perawatan mesin dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif, berupa kegiatan perawatan yang tepat untuk level komponen mesin dalam sistem yang kritis dan interval waktu perawatan yang optimal.

Perawatan mesin dilakukan oleh tenaga maintenance. Penyediaan jumlah tenaga maintenance yang banyak akan menjadi cost, karena dengan banyaknya tenaga maintenance akan meningkatkan operation cost, tetapi kurangnya tenaga maintenance akan menyebabkan cost tinggi karena akan menimbulkan downtime yang akan mengurangi profit perusahaan. Maka untuk menentukan jumlah tenaga maintenance yang optimal digunakan metode Life Cycle Cost (LCC).

Hasil yang diperoleh dari analisis kualitatif dengan menggunakan metode RCM adalah terdapat sepuluh kegiatan scheduled on condition dan enam kegiatan scheduled restoration. Hasil dari perhitungan kuantitatif adalah berbeda untuk setiap komponen mesin.. Interval perawatan komponen mesin, ditentukan sebelum Mean Time Between Failure (MTBF) dari setiap mesin. Hasil yang diperoleh dari perhitungan menggunakan metode LCC, didapatkan bahwa jumlah tenaga maintenance yang optimal adalah M = 1 orang dengan retirement age n = 5 tahun dengan besar biaya Rp 4.966.906.464,19 perawatan mesin, RCM, LCC.

Subjek

MACHINE ENGINEERING
 

Katalog

USULAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN TOSHIBA MPE-2160 (BO) MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN LIFE CYCLE COST (LCC). (Studi Kasus : PT. PINDAD (PERSERO))
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

ANGELA ELDA ABIDA SEMBIRING
Perorangan
Sutrisno, Ir.,MSAE; Pratya Poeri Suryadhini, ST., MT
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2011

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini