PT Dirgantara Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan manufaktur di Indonesia yang memproduksi pesawat terbang. Salah satu part yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia adalah part flange. Pada kegiatan produksi part ini terjadi keterlambatan produksi hingga dua bulan dari perencanaannya. Salah satu indikasi penyebab keterlambatan produksi ini adalah pemborosan yang terjadi sebesar 77% melebihi kegiatan yang menambah nilai (value added) sebesar 23%. Untuk ini dilakukan usaha perbaikan untuk mengeliminasi pemborosan dengan menggunakan teknik-teknik lean manufacturing.
Langkah pertama pada penelitian ini adalah dengan menggambarkan mengenai proses produksi part flange dengan menggunakan Value Stream Mapping dan memperjelasnya dengan menggunakan Process Activity Mapping. Pada langkah ini didapatkan persentase aktivitas delay 62%, value added 23%, transportasi 1%, dan inspeksi 14%. Penyebab pemborosan yang terjadi pada kegiatan produksi part ini yaitu waiting time yang disebabkan jumlah lot produksi yang besar melebihi kapasitas produksi pada sebagian besar stasiun kerja dan adanya pengerjaan part kritis sehingga menunda pengerjaan part yang lain. Langkah selanjutnya dilakukan usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan dengan menggunakan 5S, andon, dan pengurangan jumlah lot produksi. Langkah selanjutnya membuat Value Stream Mapping dan Process Activity Mapping untuk mengetahui proses produksi part flange setelah dilakukan usulan perbaikan. Pada langkah ini didapatkan persentase aktivitas delay 42%, inspeksi 15%, value added 38%, dan transportasi 5%. Lean Manufacturing, Value Stream Mapping, Process Activity Mapping, Andon, Part Flange, PT Dirgantara Indonesia