Industri perbankan sangat terimbas dengan perkembangan Teknologi Informasi, yang
berdampak pada tingkat persaingan ketat untuk memperebutkan nasabah. Tuntutan untuk
menyediakan jasa keuangan yang universal menjadi tidak terhindarkan. Bagi banyak Bank,
informasi dan teknologi yang mendukungnya, mempresentasikan aset perusahaan yang paling
berharga. Bank yang menyadari pentingnya pengelolaan Teknologi Informasi (
akan memetik hasil dari invesatasi dan pengorbanan yang dilakukan.
bidang perbankan dapat dilakukan dengan baik apabila diterapkan dengan mengacu pada
standar model pengembangan
seperti
digunakan 10 proses
dan Pengorganisasian.
Sebagai tempat pelaksanaan penelitian adalah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur. Pada saat PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur mulai menerapkan sistem
realtime
Pusat hingga ke Kantor Cabang/Cabang Pembantu mulai diterapkan.
Penelitian ini merumuskan beberapa masalah yang berhubungan dengan penerapan
Teknologi Informasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, antara lain
bagaimanakah penerapan
Bagaimanakah performansi Teknologi Informasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur disesuaikan dengan nilai standardisasi
manajemen PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur untuk meningkatkan performansi
Teknologi Informasi.
Standar
wawancara, observasi, dan pemeriksaan dokumentasi terkait, kemudian dinilai Tingkat
Kecukupan Kontrol maupun Tingkat Kematangan proses Teknologi Informasinya.
Dari hasil penelitian, dihasilkan bahwa pada
Pengorganisasian, nilai Tingkat Kecukupan Kontrol Teknologi Informasi pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur adalah sebesar 1.3, nilai tersebut berarti Kurang. Sedangkan
nilai Tingkat Kematangan proses Teknologi Informasinya adalah 2 nilai tersebut berarti
Terpola.
Untuk mendapat nilai Tingkat Kecukupan Kontrol Teknologi Informasi sebesar 3
(Baik) dan nilai Tingkat Kematangan proses Teknologi Informasi sebesar 4.00 (Terpola), maka
pihak manajemen perlu memperhatikan manajemen risiko dan internal kontrol yang efektif
dengan melakukan evaluasi kontrol secara berkala, terdokumentasi dan terotomasi, juga
memonitor dan mengukur kepatuhan terhadap prosedur, dan jika proses tidak berjalan dengan
cara efektif dapat diambil tindakan, serta selalu meningkatkan proses-proses dan menyajikan