Setiap organisasi mempunyai proses bisnis dan karakteristik yang berbeda – beda. Karakteristik yang berbeda menjadikan sebuah organisasi mempunyai budaya yang berbeda dengan organisasi lainnya. Sebuah organisasi yang masih mencari jati dirinya sangat perlu untuk melakukan proses penilaian budaya organisasi untuk menentukan karakter yang tepat bagi organisasi tersebut demi mewujudkan visi dan misinya. The Organizational Cultural Assessment Instrument (OCAI) adalah konsep yang dikembangkan K.S Cameron dan R.E Quinn untuk mengelompokan suatu organisasi berdasarkan kulturnya (budaya) untuk mendukung visi, misi dan tujuannya serta mengidentifikasi elemen-elemen di dalam kultur yang dapat melawan misi dan tujuan. Saat ini penilaian budaya organisasi dengan pendekatan metode OCAI menggunakan tools berupa pengisian kuesioner dalam format Microsoft Office Excel. Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dengan pengisian kuesioner dalam bentuk Microsoft Office Excel atau manual dengan hard copy diantaranya kesalahan pengisian kuesioner, waktu penginputan kuesioner yang tidak ada batasnya, pengelolaan data yang membutuhkan waktu yang lama. Pada Proyek Akhir ini akan dibangun Aplikasi Penilaian Budaya Organisasi di Perguruan Tinggi Berdasarkan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) untuk menilai suatu budaya pada organisasi khususnya Perguruan Tinggi. Metode yang digunakan dalam melakukan perancangan mengikuti dua tahap awal dalam Software Development Life Cycle, yaitu analisis kebutuhan dan perancancangan. Proyek Akhir ini akan menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat digunakan oleh perguruan tinggi untuk mengukur budaya organisasi dengan tujuan memahami kebijakan apa yang harus diambil dengan melihat hasil budaya organisasinya.
Kata Kunci : Budaya Organisasi, OCAI, Perguruan Tinggi, Perancangan