Buah salak mudah ditemui dimana saja di Indonesia dan selalu tersedia dipasaran karena tanaman salak jika berbuah hampir tidak mengenal musim. Dengan potensi yang dimiliki indonesia sebagai negara agraris, pertanian buah salak tiap tahunnya selalu mendapat kenaikan hingga beribuan ton jumlah produksi, dari jumlah produksi salak tersebut yang menghasilkan angka yang relatif tinggi, maka limbah biji salak yang dihasilkan pun banyak dan hal ini akan membahayan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pemilihan biji salak ini selain menjadi salah satu objek penelitian juga guna untuk menaikan nilai ekonomis dari biji salak sehingga dapat menjadi suatu alternatif dan inovasi baru dalam pembuatan manik-manik yang terbuat dari limbah biji salak. Biji salak ini nantinya akan dijadikan sebuah produk fashion berupa artwear dan jewelry. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengurangi limbah biji salak,dan mengolah sumber daya alam dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di Indonesia,juga dapat menjadi inspirasi masnyarakat bahwa biji salak yang selama ini kita kenal hanyalah sebuah biji biasa yang keras dan terlihat sama sekali tidak mempunyai manfaat ternyata bisa menghasilkan sebuah karya besar, tidak hanya untuk di dunia fashion untuk dijadikan busana tetapi produk lain seperti aksesoris, tas dll pun bisa dihasilkan dari sebuah biji salak.