Abstrak: Subak merupakan lembaga irigasi dan pertanian yang bercorak sosio-religius terutama bergerak dalam pengolahan air untuk produksi tanaman setahun khususnya padi berdasarkan prinsip Tri Hita Karana. United Nation Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada 12 juni 2012 menetapkan subak sebagai warisan budaya dunia dalam kategori lanskap budaya. Nama yang diberikan oleh UNESCO untuk warisan tersebut adalah “Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy” (Warisan Budaya Orang Bali: Subak sebagai Manifestasi dari Tri Hita Karana). Namun masyarakat Bali pada umumnya sering membayangkan atau mengintepretasikan subak dengan salah satu gambaran berikut, suatu kompleks persawahan tentang luas dan batas-batas tertentu, para petani padi sawah yang terhimpun dalam satu wadah organisasi yang bergerak di bidang pengelolaan air irigasi, dan sistem fisik atau jaringan irigasi itu sendiri sebagai telabah (saluran-saluran), empelan (empangan air di sungai), tembuku (bangunan-bangunan pembagi air) dan fasilitas lainnya. Remaja sebagai generasi penerus seharusnya tahu akan subak yang telah menjadi warisan dunia ini. Untuk mengenalkan kembali implementasi Tri Hita Karana pada organisasi subak ini dirancanglah sebuah media berupa buku ilustrasi agar remaja dapat tertarik untuk mempelajari tentang subak.
Kata kunci: Subak, Tri Hita Karana, Buku ilustrasi