Raden Damar Wulan, putra Patih Udara, dibesarkan dipertapaan dalam hutan. Setelah dewasa dia mengabdi kepada Majapahit yang sedang terancam pemberontakan Menak Jingga, adipati Wirabumi.
Menjelang keruntuhannya, kerajaan itu dikacaukan oleh intrik-intrik istana dan kehancuran ekonomi yang parah. Bahkan ketika Majapahit di ambang kekalahan menghadapi Menak Jingga, tak ada kesatria yang berani maju menjadi patriot sehingga sang ratu, Dewi Suhita, nyaris putus asa.
Pada saat itulah tampil Damar Wulan ke muka. Di bawah pimpinannya pasukan perang Majapahit berhasil menghancurkan pasukan pemberontak.
Saying sekali, di negeri yang sudah bobrok, kejayaan tak bias dipertahankan lebih lama. Senjakala tetap mengintai Majapahit.