Literasi media lahir dari suatu tuntutan akan pentingnya memahami dampak beragam konten media yang menerpa khalayak media massa serta suatu upaya para khalayak konten media dan penyedia konten media dalam menyikapi berbagai dampak konten media.
Pada dasarnya, konten media seperti dua sisi mata uang yaitu memiliki dampak positif dan dampak negatif. Media massa baik cetak maupun elektronik menyajikan dan memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi dan hiburan sehingga menyajikan kejadian, peristiwa dan hiburan langsung di hadapan kita. Pengaruh dampak negatif konten media terhadap khalayak seperti tayangan kekerasan yang dapat ditiru oleh anak-anak, pornografi, dan bias informasi yang mempengaruhi opini, bahkan kini dengan perkembangan teknologi informasi penggunaan jejaring sosial seperti facebook dapat disalahgunakan untuk kejahatan.
Meskipun begitu mengabaikan atau antipati terhadap media bukan tindakan yang tepat, oleh karena kita tetap membutuhkan konten media, yang terpenting adalah cara bijak kita dalam menyikapi beragam media itu sendiri dan memberikan apresiasi terhadap konten media yang positif serta ikut berpartisipasi di dalam media.
Perkembangan teknologi informasi juga membawa perubahan cara kita berkomunikasi, perubahan itu terlihat dari pergeseran penggunaan media cetak ke media elektronik, maka mempengaruhi kecepatan, feedback (umpan balik) informasi antara media massa dengan khalayak. Pergeseran itu juga mulai mengubah peran dalam menyediakan konten media dari media massa kepada khalayak selaku penyedia konten media mandiri.
Kajian literasi media di Indonesia masih terbilang baru dan masih belum terlalu berkembang, hal ini berbeda dengan negara-negara maju yang telah lebih dulu mengembangkan kajian literasi media menjadi fokus studi tersendiri. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya buku ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca dalam memahami media dan konten media, proses, dampaknya, cara khalayak menyikapi serta cara berpartisipasi dengan konten media itu sendiri.