ABSTRAKSI: Konfigurasi pada jaringan wireless dibedakan menjadi dua yaitu mode infrastruktur dan mode ad-hoc. Pada mode infrastruktur menggunakan access point untuk menghubungkan dua komputer atau lebih yang memiliki jangkauan yang lebih luas pada suatu coverage area tertentu, tetapi dengan biaya yang lebih mahal. Sedangkan pada mode ad-hoc tidak menggunakan access point dalam menghubungkan antar komputer atau device, sehingga relatif murah dibandingkan dengan mode infrastruktur.
Kenyataannya jangkauan dan kualitas mode ad-hoc sangat terbatas, tetapi telah dibuat suatu pengarah (antena kaleng) USB WLAN (Unit Serial Bus Wireless Local Area Network) untuk memaksimalkan jangkauan dan kualitas dari mode ad-hoc tersebut.
Dalam proyek akhir ini dilakukan pengukuran pada kedua mode (adhoc dan infrastruktur), yang meliputi pengukuran coverage area dan QoS (Reliability/Packet Loss, Delay, Jitter, dan Bandwidth). Dari pengukuran coverage area yang dilakukan, diperoleh hasil yaitu dimana jarak jangkauan pada mode ad-hoc sebesar 95 meter, yang mendekati jarak jangkauan pada mode infrastuktur yaitu sebesar 135 meter. Sedangkan untuk nilai QoS, dieroleh hasil yaitu reliability / packet loss sebesar 0 % dengan prosentase perbandingan yang sama dengan mode infrastruktur. Delay yaitu berada pada rentang 150 – 400 ms (acceptable provided that administrators are aware of the transmission time and it’s impact on transmission quality of user application), dengan prosentase perbandingan antara 92%-99% dari skala 100%. Jitter yang kecil (<30ms), dengan prosentase perbandingan antara 81%-99% dari skala 100% dan bandwidth rata-rata 11 Mbps dengan prosentase perbandingan 100%. Anggaran biaya pada mode adhoc relative lebih murah Rp. 200.000,- dibandingkan mode infrastruktur. Sehingga dengan adanya penambahan antena kaleng pada konfigurasi mode ad-hoc dapat meningkatkan performansi jaringan dengan biaya yang relatif lebih murah.
Kata Kunci : WLAN, Ad-Hoc, Infrastuktur, PerformansiABSTRACT: Configuration in wireless network is divided into two modes, which consist of infrastructure mode and ad-hoc mode. Infrastructure mode uses access point to connect two computers or more which have wider coverage in acertain coverage area, but with higher cost. Meanwhile, adhoc mode doest not use access point in connecting computers or device, therefore it is cheaper than infrastructure mode.
In fact, coverage and quality of ad-hoc mode is very limited, but USB WLAN (Unit Serial Bus Wireless Local Area Network) tin antenna as a direction is made to maximalize te coverage and the quality of that ad-hoc mode.
This final project measured both of modes (ad-hoc and infrastrcture) which included coverage area and QoS (Reliability/Packet Loss, Delay, Jitter, dan Bandwidth) measurement. The result obtained from coverage area measurement reveal that the coverage of ad-hoc mode is 95 meters, relatively close with the coverage of infrastructure mode which is 135 meters. While for QoS value, the result obtained for reliability / packet loss is 0 % with equal comparison percentage with infrastructure mode. Delay ranges from 150 to 400 ms, with comparison percentage between 92%-99% of 100% scale. Small jitter (<30 ms) with comparison percentage between 81%-99% of 100% scale and average bandwidth 11Mbps with comparison percentage is 100%. Ad-hoc mode cost Rp. 200.000,- cheaper than infrastructure mode. Therefore, with the addition of tin antenna in ad-hoc mode configuration, the network performance increased with relatively low cost.
Keyword: WLAN, Ad-Hoc, Infrastructure, Performance