ABSTRAKSI: Saat ini, perkembangan dunia digital semakin pesat. Begitu halnya perkembangan citra digital. Sehingga Pengolahan citra digital menjadi hal yang semakin umum di kalangan masyarakat. Banyak tool yang dapat digunakan untuk memanipulasi citra digital. Tetapi di sisi lain, data digital tersebut juga mudah untuk dimanipulasi. Kemudahan pemanipulasian data digital membuat data digital tersebut diragukan keasliannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat membuktian keaslian suatu data digital
Digital Image Watermarking menawarkan solusi untuk pembuktian keaslian suatu citra digital. Digital image watermarking adalah proses penyisipan watermark pada sebuah citra digital. Watermark sendiri adalah data yang akan disisipkan ke dalam citra digital. Dengan menyisipkan watermark ke dalam sebuah citra yang berupa ciri-ciri penting dari citra tersebut, sistem watermarking dapat mendeteksi manipulasi yang telah dilakukan, bahkan dapat memperbaiki citra tersebut. Jenis watermarking yang tepat untuk pembuktian keaslian suatu citra adalah fragile watermarking. Dengan fragile watermarking, sistem yang dibuat dapat mendeteksi terjadinya serangan yang diberikan kepada suatu citra.
Dalam tugas akhir ini, digunakan sebuah metode yang dapat menghasilkan ekstraksi ciri penting dari suatu citra yang disebut dengan Absolute Moment Block Truncation Coding (AMBTC). Hasil dari proses AMBTC kemudian disisipkan ke dalam citra asli dengan menggunakan metode Difference Expansion. Dengan menggunakan AMBTC, citra yang mendapat manipulasi dapat dideteksi dan diperbaiki.
Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang telah dibuat dapat membuat citra ber-watermark dengan kualitas good dengan kisaran PSNR 31-37 db. Selain itu sistem juga dapat mendeteksi manipulasi yang telah dilakukan terhadap citra tersebut dan memperbaiki citra tersebut. Citra yang telah diperbaiki memiliki kualitas citra yang lebih baik dari kualitas citra yang telah dimanipulasi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai PSNR sebesar 4 poin. Parameter performansi yang digunakan untuk mengukur kualitas citra adalah Bit Error Rate (BER) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).
Kata Kunci : watermarking, AMBTC, difference expansion, BER, PSNRABSTRACT: In the mean time, technology is growing so fast. So does digital image. Digital image is easier to be manipulated by using computer. Many tools can be used to manipulated the digital image. At the other hand, when it is easy to manipulate image, it is going to be hard to identify the purity of image. As the result, we are going to need a system that can be used for authentification.
Digital Image Watermarking offers a great solution as the problem continues. Digital image watermarking is a process embeding data into an image. With embedding watermark which is a feature of an image, the watermarking system can detect manipulated image and do some restoration.
Right now, Absolute Moment Block Truncation Coding (AMBTC) is used to get the feature of the image. The feature is embeded to the real image by using difference expansion.
The experimental result the system can make good quality watermarked image with the PSNR value is 31-37 db . The system can also detect and repair the image that has been manipulated. The repaired image shows it has better quality than tha manipulated image. It can be showed by the increase of the PSNR value is 4 points. The performance parameters that are used to measure performance of watermarking system are Bit Error Rate (BER) and Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).
Keyword: watermarking, AMBTC, difference expansion, BER, PSNR