IMPLEMENTASI REFACTORING PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI ASPEK STUDI KASUS: PERANGKAT LUNAK BANTU ADMINISTRASI PADA KLINIK KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN UMMI BENGKULU

RT.UTAMI DEWI

Informasi Dasar

113058034
005.1
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Kompleksitas kode yang tinggi (coupling yang tinggi dan cohesion yang rendah) dalam sebuah perangkat lunak merupakan salah satu hambatan di dalam menjaga kelangsungan hidup dan kemudahan untuk berevolusi dengan kebutuhan yang bertambah. Ada berbagai cara untuk mengurangi kompleksitas kode tersebut, salah satunya dengan cara refactoring yang akan mengubah struktur internal dari perangkat lunak dengan tidak mengubah behavior atau fungsionalitasnya. Dimana refactoring menyederhanakan struktur kode-kode dalam perangkat lunak.
Refactoring saat ini digunakan dalam konteks pemrograman berorientasi objek. Namun saat ini telah muncul teknik pemrograman yang baru yaitu pemrograman berorientasi aspek yang merupakan suatu cara untuk membungkus crosscutting concern sehingga lebih mudah ditangani. Crosscutting concern merupakan suatu fungsionalitas yang tidak dapat dienkapsulasi ke dalam satu objek yang dapat menyebabkan masalah dalam evolusi dan menjaga kelangsungan hidup perangkat lunak. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa penerapan refactoring dapat mengurangi ketergantungan antar modul (coupling) dan meningkatkan ukuran kekuatan fungsionalitas dari sebuah modul (cohesion).
Tugas Akhir ini menerapkan teknik refactoring ke dalam teknik pemrograman berorientasi aspek yang diadaptasi dari refactoring yang digunakan pada pemrograman berorientasi Objek. Sebagai studi kasus, tugas akhir ini menggunakan Perangkat Lunak Bantu Administrasi pada Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan UMMI Bengkulu.
Kata Kunci : objek, aspek, refactoring, crosscutting concern, coupling,ABSTRACT: High code complexity in a software (high coupling and low cohesion) is one of the problem in software maintainance and easy to evolve when the requirement is added. There are several ways to reduce the code complexity, one of them is refactoring, that will change the internal structure of the software but it doesn’t change the behavior or functionality. Refactoring simplify code structure in the software.
Nowadays, refactoring is used in object oriented programming context. However, this days new programming technique appeared, that is aspect oriented programming. Aspect oriented programming is a method to encapsulate crosscutting concern so it is easier to handle. Crosscutting concern is a function that can’t be encapsulated into an object that can make a problem in evolution and software maintainance. Based on result of analysis, implementing refactoring can reduce coupling between modules and increase the functionality value from a module (cohesion).
This final task implement refactoring technique into the aspect oriented programming that adapted from the refactoring of object oriented programming. For the study case, this final task using administration software clinic of obstetric and gynecology UMMI bengkulu.
Keyword: object, aspect, refactoring, crosscutting concern, coupling,

Subjek

Rekayasa Perangkat Lunak
 

Katalog

IMPLEMENTASI REFACTORING PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI ASPEK STUDI KASUS: PERANGKAT LUNAK BANTU ADMINISTRASI PADA KLINIK KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN UMMI BENGKULU
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

RT.UTAMI DEWI
Perorangan
Dhinta Darmantoro, Dana Suliyo Kusumo
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2007

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini