Analisis dan Implementasi Image Watermarking Menggunakan Metode Randomly Sequence Pulse Position Modulated Code (RSPPMC)

Muhammad Siraj Amrullah

Informasi Dasar

113050123
005.1
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Watermarking sebagai salah satu teknik untuk perlindungan hak cipta sebenarnya terbagi menjadi dua kategori berdasarkan penandaan watermark yaitu, visible dan invisible. Visible watermarking adalah penggunaan watermark yang langsung disisipkan pada citra digital dan dapat dilihat secara kasat mata, contohnya adalah pada siaran televisi akan ada logo perusahaannya pada sudut gambar televisi, tetapi mempunyai kelemahan dasar yaitu mudahnya watermark tersebut dihapus. Sebaliknya, invisible watermarking tidak terlihat oleh kasat mata karena proses penyisipannya lebih kompleks sehingga user yang tidak bertanggung jawab akan berpikir bahwa citra digital ini dapat disalin dan disebarkan tanpa ada permasalahan apapun dari sang pembuat citra digital. Dengan adanya watermarking invisible ini, pembuat citra digital bisa mengklaim bahwa memang benar citra digital tersebut dimiliki oleh pembuat citra digital yang sah.

Teknologi semakin pesat berkembang, dan invisible watermarking juga memiliki kelemahan jika citra digital diolah dan dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga watermark yang disisipkan rusak atau tidak dapat diverifikasi. Oleh karena itu dibutuhkan watermark yang memiliki ketahanan (robustness) yang cukup kuat terhadap proses pengolahan citra dan mempunyai visibilitas yang tinggi tanpa mempengaruhi kualitas citra digital.

Pada penelitian ini, invisible dan robustness watermarking adalah kategori yang digunakan untuk proteksi citra. Oleh karena itu, dibuatlah suatu sistem yang menggunakan metode Randomly Sequence Pulse Positioned Modulated Code (RSPPMC). Metode ini berdasarkan format citra JPEG yang membagi citra menjadi 8x8 dan kemudian dilakukan transformasi Discrete Cosinus Transform (DCT). Keuntungan utama transformasi ini adalah dapat menghilangkan redundancy antara piksel yang bersebelahan. Hal ini memungkinkan koefisien dengan frekuensi rendah dapat diabaikan tanpa menyebabkan distorsi visual pada citra yang nantinya akan ditransformarsi balik ke domain spatial(domain citra).

Metode RSPPMC sangat kuat terhadap serangan Low Pass Filter dan mempunyai PSNR yang baik (PSNR hasil watermark > 30 dB). Kualitas citra watermarking dengan deteksi tepi ternyata tidak lebih baik daripada tanpa deteksi tepi karena deteksi tepi disini hanya berfungsi sebagai penunjuk posisi saja sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap kualitas citra hasil watermarking.

Kata Kunci : DCT, RSPPMC, invisible watermarking,Citra digital.ABSTRACT: Watermarking as one technique for copyright protection is actually divided into two categories based on tagging the watermark which is visible and invisible. Visible watermarking is watermark which is directly embedded in the digital image and can be seen by naked eye, for example, on the broadcast of television there will be company logo usually at the top corner of the television picture. However, it has a basic weakness where user can easily erase the logo. Conversely, invisible watermarking is not visible to the naked eye because the embedding process is more complex to make irresponsible user thinking that the digital images can be copied and distributed without any problems from the maker of digital image. With the existence of this invisible watermark, digital image maker can claim that they are the true owner of the digital image.

Technology is evolving everyday, and invisible watermarking also have a weakness which is the digital image can be processed and manipulated by irresponsible parties so that the inserted watermark is damaged or cannot be verified. Therefore it is necessary to have a robust watermark which has resistant to image processing and also have high invisibility without affecting the quality of digital images.

In this study, invisible and robust watermarking and are used for image protection. For implementing them we use a method of Randomly Sequence Pulse Positioned Modulated Code (RSPPMC). This method is based on the JPEG image format that divides the image into 8x8 pixels and then performed the transformation of Discrete Cosine Transform (DCT). The main advantage of this transformation is that it can eliminate the redundancy between adjacent pixels. This will allow the coefficients with low frequency can be neglected without causing any visual distortion in the image which will be transformed back to the spatial domain (Image domain).

RSPPMC method is strong enough against Low Pass Filter attack. The quality of watermarked image is good (watermarked PSNR > 30 dB). Image quality with edge detection and without edge detection actually is the same. Edge detection only used as pointer position, so it is not having much influence on the quality of watermarked image.Keyword: DCT, RSPPMC, invisible watermarking,Citra digital.

Subjek

Informatika Teori dan Pemrograman
 

Katalog

Analisis dan Implementasi Image Watermarking Menggunakan Metode Randomly Sequence Pulse Position Modulated Code (RSPPMC)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Muhammad Siraj Amrullah
Perorangan
Ari Moesriami Barmawi,
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini