Implementasi dan Analisa Performansi Mekanisme Transisi ISATAP untuk Interkoneksi Host IPv6 pada Infrastruktur IPv4

Dwi Herry Jayanto

Informasi Dasar

113030073
004
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: IP (Internet Protocol) merupakan salah satu dari layer model referensi TCP/IP yang berperan penting dalam perkembangan jaringan. Seperti kita ketahui Internet Protokol yang sekarang ini banyak digunakan dalam jaringan maupun Internet adalah IPv4 (IP versi 4), akan tetapi seiring dengan semakin pesatnya perkembangan jaringan beberapa dekade ini, penggunaan IPv4 dinilai sudah tidak relevan lagi karena menipisnya space address IPv4 dan makin banyaknya kebutuhan akan fitur-fitur yang disediakan oleh jaringan.IPv6 (IP versi 6) yang merupakan generasi penerus dari IPv4 sengaja didesain untuk menutupi kekurangan pendahulunya.
Penggantian infrastruktur secara langsung pada seluruh jaringan IPv4 menuju ke IPv6 tidak dapat dilakukan serta merta karena beberapa hal, sehingga dibutuhkan mekanisme transisi. Mekanisme yang sering digunakan adalah model tunneling. Pada implementasinya ada banyak mekanisme transisi tunneling yang digunakan, mekanisme tadi diantaranya 6to4, Configured Tunneling, dan ISATAP. ISATAP (Intra-Site Automatic Tunnel Addressing Protocol) adalah salah satu dari mekanisme transisi Automatic-Tunneling yang sering digunakan. Penggunaan mekanisme tunneling sebagai mekanisme transisi IPv6 tentunya akan memberi dampak pada performansi jaringan. Selain itu kemudahan dalam pengimplementasiannya juga menjadi faktor yang sangat penting bagi proses transisi IPv4 menuju IPv6. Pada tugas akhir ini akan menganalisa perbedaan mekanisme transisi 6to4, Configured Tunneling dan ISATAP dari sisi kemudahan setup sistem, kemudahan infrastruktur, mekanisme pengalamatan, dan performansi sistem.
Penggunaan ISATAP sebagai mekanisme transisi pengganti 6to4 maupun Configured Tunneling sangat dimungkinkan, karena kemudahan dalam pengimplementasiannya serta perbedaan performansi jaringan tidak terlalu signifikan yaitu perbedaan throughput sebesar 0.88%(6to4) dan 1.15%(Configured Tunneling) kemudian penggunaan mekanisme tunneling seperti ISATAP menurunkan performansi sistem jika dibandingkan dengan penggunaan jaringan IPv6 murni yaitu penurunan throughput HTTP dan FTP sebesar 6.38% dan 7.10%.
Internet Protokol, mekanisme transisi, tunneling, 6to4, Configured Tunneling, ISATAP
Kata Kunci : Internet Protocol, transition mechanism, tunneling, 6to4, ConfiguredABSTRACT: IP (Internet Protocol) is one of TCP/IP model layer references that has important roles in developing of a network. As we know, Internet Protocol which is often used in networks or internet is IPv4 (IP version 4). But in a few this decades, the developing of networks is improved rapidly. The application of IPv4 is not relevant anymore because the space address of IPv4 is limited and there are a lot of features provided by network of IPv6 (IP version 6), considered as the next generation of IPv4, that is consciously designed to cover up a shortcoming of previous version.
The direct infrastructure replacement in all of IPV4 networks into IPV6 can not be done rapidly because of a few things, so we need a transition mechanism. The mechanism which is usually used is tunneling model. At the implementation of it, there are a lot of tunneling transition mechanisms that are used, such as 6to4, configure tunneling, and ISATAP. ISATAP (Intra-Site Automatic Tunnel Addressing Protocol) is one of Automatic Tunneling transition mechanisms that is often used. The using of tunneling mechanism as transition mechanism of IPv6 gives an effect in networking performances. Beside that, the ease of implementation also becomes very important factor in a transition process of IPv4 into IPv6. On this final project, we will analyze a differences between mechanisme transition of 6to4,configuring tunneling and ISATAP from the easy side of setup system, the easy of infrastructure, the mechanisme of address, and the performances system
The using of ISATAP as replacement transition mechanism of 6to4 as well as Configured Tunneling is much needed because of several things. First, the ease in implementation. Second, the difference of networking performances is not too significant, that is the differences of throughput are 0.88% (6to4) and 1.15% (configured Tunneling). Third, the using of tunneling mechanism, such as ISATAP, can decrease a system performance compared with using a pre networking of IPv4 , that is the decreasing of throughput HTTP and FTP are 6.38% and 7.10%.
Keyword: Internet Protocol, transition mechanism, tunneling, 6to4, Configured

Subjek

Sistem Komputer dan Jaringan Komputer
 

Katalog

Implementasi dan Analisa Performansi Mekanisme Transisi ISATAP untuk Interkoneksi Host IPv6 pada Infrastruktur IPv4
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Dwi Herry Jayanto
Perorangan
Tri Brotoharsono, Vera Suryani
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2007

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini