ABSTRAKSI: Ketika akan mencocokan beberapa buah string ada baiknya memilih algoritma yang mudah dan sederhana namun menghasilkan solusi yang optimal dan bisa menjamin kepuasan si pengguna. Beberapa string yang dibandingkan bisa dikatakan sama atau mirip jika mempunyai kesaman atau kemiripan, apakah itu sama berdasarkan kemiripan dalam hal penulisan atau sama berdasarkan kemiripan dalam hal pengucapan. Dalam pencocokan string berdasarkan kemiripan ucapan ada beberapa algoritma yang bisa digunakan. Algoritma yang bisa digunakan adalah algoritma Soundex dan algoritma Doublemetaphone. Hanya saja kedua algoritma ini tidak bisa menghasilkan solusi yang optimal jika digunakan dalam mencocokan string nama orang dalam ejaan bahasa Indonesia, karena ejaan yang digunakan dalam kedua algoritma ini adalah ejaan dalam bahasa Inggris. Selain terdapat perbedaan dalam ejaan, hal yang menjadi kendala adalah adanya ejaan lama dalam bahasa Indonesia yang masih diterapkan dalam penamaan orang Indonesia. Hal tersebut menjadi kerugian bagi kedua algoritma ini karena algoritma Soundex dan algoritma Doublemetaphone tidak bisa mendeteksi ejaan lama tersebut. Sehingga dengan demikian solusi yang bisa diambil adalah dengan melakukan pengubahan ejaan pada algoritma Soundex dan algoritma Doublemetaphone agar kedua algoritma ini bisa mendeteksi string nama orang dalam ejaan bahasa Indonesia. Kemudian ditambahkan algoritma tambahan untuk mendeteksi ejaan lama dalam bahasa Indonesia yang disebut sebagai tahap Normalisasi.Kata Kunci : perbandingan string, soundex, doublemetaphone, ejaan, normalisasi.ABSTRACT: On matching several strings, it is better to choose an easy and simple algorithm that generates the optimal solution and ensures the satisfaction of the users. Strings can be considered equal or alike if they have similarity, whether it is based on the similarity in writing or pronounciation. When we match strings based on the pronounciation, there are several algorithms that can be used. They are Soundex algorithm and Doublemetaphone algorithm. However, these two algorithm cannot produce optimal solution when comparing strings of people’s names in Bahasa Indonesia. This is because the algorithm presented uses the English spelling method. Other than that, the other problem on using these algorithm is the use of old spelling that is still applied on names of Indonesian people. These become the drawback of the algorithms, cause they cannot detect those old spelling name. To overcome those weaknesses, a solution is proposed to change the spelling method used on the Soundex and Doublemetaphone algorithm so that they can detect strings of people’s name in Bahasa Indonesia. Moreover, an additional algorithm is used to detect old spelling in Bahasa Indonesia called as the Normalization step. As a result a modified algorithms will be constructed as to enhanced the functionality of the algorithm.Keyword: string matching, soundex, doublemetaphone, spelling, normalization.