ABSTRAKSI: Di pulau Jawa telah lama berkembang sebuah mitos yang menyatakan bahwa jika ada dua orang memiliki kemiripan wajah maka kedua orang tersebut berjodoh. Kemiripan yang dimaksud disini hanya sebatas persepsi orang berdasarkan penampakan luar dari wajah saja, tanpa menggunakan suatu metode yang tetap dan jelas untuk menilai kemiripan tersebut yang didasarkan pada suatu batasan yang jelas. Selain itu, antropolog terkemuka Claude Levi-Strauss berpendapat dalam bukunya ”Mitos dan Makna” bahwa mitos sesungguhnya punya logika dan kerumitannya sendiri yang baru bisa dibongkar justru oleh sains modern. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang menguji kebenaran mitos jodoh tersebut berdasarkan kemiripan masing-masing fitur wajah.
Ilmu Image Processing dapat digunakan dalam pencarian kemiripan wajah melalui pengolahan gambar. Pengolahan gambar dilakukan dengan menggunakan “Facial Feature Extraction”. Ini adalah proses pencarian fitur-fitur yang menonjol (fiducial points) dari tiap gambar wajah, seperti bagian alis, mata, hidung, dan mulut. Fitur-fitur wajah tersebut adalah bagian yang akan dideteksi dan diekstraksi. Hasil ekstraksi tersebut dimasukkan ke SPSS menggunakan uji regresi berganda untuk mencari tahu apakah ada kesamaan atau kemiripan antar nilai masing-masing fitur wajah serta untuk mengetahui fitur yang berpengaruh dan paling berpengaruh terhadap jodoh. Setelah diproses dengan uji regresi berganda dapat diketahui bahwa jodoh tidak tergantung pada kemiripan wajah.Kata Kunci : pengolahan citra, integral projetion, fitur, SPSS, uji regresi berganda.ABSTRACT: From a long time ago at Java, there is a myth that declared that if two person have resembling faces so two person must be married. Resembling faces in here just people perception based on outside apperance without use a persistent and clear method for evaluate the resembling faces that based on a certain limited. Besides that, anthropologist Claude Levi-Strauss said on his book “Mitos dan Makna” that a myths actually have a logic and difficult that can be solved by modern science. So it’s needed a method that examine the truth couple myth basaed on resembling features faces.
Image Processing can be used to find the resembling face. Image Processing used facial feature extraction to find fiducial point of face like brow, eyes, mouthand nose. That feature will be detection and extraction to be enter to SPSS. In SPSS, with “uji regresi berganda” will be know what feature of face that have influence with couple myth. After this will be knew that married haven’t collated.Keyword: image processing, integral projection, feature, SPSS, uji regresi berganda