ABSTRAKSI: Salah satu algoritma kunci publik adalah kunci publik berbasis persamaan Diophantine yang pernah dikemukakan dalam jurnal oleh C. C Chang dan C. H. Lin berjudul “A New Publik Key Chipher System Based Upon The Diophantine Equations” pada tahun 1995 [2]. Algoritma kunci publik lain yang paling umum digunakan adalah RSA (Riverst Shamir Adleman) [9]. RSA dianggap aman karena sulitnya pemfaktoran bilangan yang sangat besar meskipun tidak pernah dibuktikan aman tidaknya. Sedangkan algoritma berbasis persamaan Diophantine, untuk menemukan solusinya cukup mudah, namun belum tentu solusi tersebut adalah solusi yang sebenarnya karena biasanya persamaan [2] [4] Diophantine memiliki solusi banyak, semakin banyak jumlah peubah yang digunakan semakin sulit untuk dipecahkan.
Pada Tugas Akhir (TA) ini dibuat sebuah perangkat lunak untuk menganalisis performansi algoritma Diophantine berdasar jumlah kunci yang digunakan dengan cara membandingkannya dengan algoritma RSA bit tertentu dengan beberapa parameter antara lain : waktu membangkitkan kunci, waktu enkripsi dan dekripsi, dan pembengkakan ukuran ciphertext.
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis perbandingan performansi secara keseluruhan adalah kriptografi Diophantine memiliki performansi waktu enkripsi 1 - 15 dan waktu dekripsi 3 - 41 kali lebih cepat dibanding RSA, RSA menghasilkan ukuran ciphertext 1 - 6 kali ukuran plaintext, sedangkan kriptografi Diophantine menghasilkan ukuran ciphertext 1 - 4 kali ukuran plaintext, proses enkripsi untuk setiap algoritma pada masing-masing jenis kunci memerlukan hampir 2 kali waktu dekripsinya, ukuran plaintext berpengaruh pada lamanya proses dan pembengkaan ciphertext. semakin besar ukuran plaintext, semakin lama proses enkripsi dan dekripsinya dan ukuran ciphertext juga semakin besar untuk setiap algoritma pada masing-masing jenis kunci yang digunakanKata Kunci : kriptografi, kunci publik, Diophantine, RSA, ciphertext, plaintext, enkripsi, dekripsiABSTRACT: One of public key algorithm is public key algorithm based on Diophantine equation introduced by C. C Chang and C. H. Lin on their journal titled “A New Public Key Ciphers System Based upon the Diophantine Equations” in 1995 [2]. Other public key algorithm commonly used is RSA (Riverst Shamir Adleman) [9]. Even though never been proved, RSA are considered as a secure algorithm for its high level of difficulties of factoring an enormous numbers, whereas algorithm based on Diophantine algorithm has least difficulties to find solutions. Although it is easy to find, the solution of Diophantine algorithm is possibly not the real solution since Diophantine equation [2] [4] usually has many solutions. It is harder to solve if there are more variable used.
On this final assignment, software is made to analyze Diophantine performance based on the number of key being used, compared with RSA certain bit algorithm. The parameters are key generation time, encryption and decryption time, and enlarged ciphertext.
The conclusions of performance comparison full analysis are Diophantine cryptography has encryption time performance 1 to 15 times and decryption time performance 3 to 41 times, faster than RSA. RSA generates ciphertext 1 to 6 times plaintext size while Diophantine cryptography generates ciphertext 1 to 4 times plaintext size. The analysis shows that encryption process of each algorithm on each kind of key needs almost 2 times of the decryption time. It also shows that the size of plaintext affects process duration and enlarged ciphertext. Bigger plaintext will cost more time of encryption and decryption, and makes ciphertext bigger for each algorithm on each kind of key used.Keyword: cryptography, public key, Diophantine, RSA, ciphertext, plaintext, encryption, decryption.