ANALISA DAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI RADIO TRUNKING DIGITAL PADA UPTD PEMADAM KEBAKARAN UNTUK WILAYAH DKI JAKARTA

HARRY ANDIKO PRATAMA

Informasi Dasar

111100036
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Radio Trunking Digital adalah salah satu teknologi telekomunikasi wireless digital yang distandarkan oleh badan standardisasi eropa yaitu European Telecommunication Standard Institute ( ETSI ). Radio trunking digital diciptakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan telekomunikasi wireless khusus. Di Negara eropa, teknologi ini ditujukan untuk keperluan militer, kepolisian, bandara, perusahaan pertambangan dan perusahaan transportasi. Tetra dapat melayani layanan voice dan data. Salah satu hasil pengerjaan tugas akhir ini adalah jumlah base station yang diperlukan untuk mengcover dan menampung permintaan trafik yang dibuthkan oleh Unit Pelaksana Teknis ( UPTD ) Pemadam Kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Untuk mendapatkan jumlah sel yang paling optimum, digunakan dua buah metode yaitu Planning Base on Capacity dan metode Planning Base on Coverage. Metode planning Base on capacity adalah metode planning yang menitikberatkan pada kemampuan suatu site untuk melayani penggunaan kanal trafik. Sedangkan planning base on coverage adalah suatu metode planning yang menitikberatkan kemampuaan site untuk mengcover suatu lokasi yang diukur berdasarkan parameter-parameter radio. Setelah dilakukan perencanaan dengan kedua metode tersebut kemudian hasilnya dibandingkan dan selanjutnya ditentukan berapa jumlah site yang paling optimum untuk mengcover dan menampung penggunaan saluran di daerah tersebut. Untuk menyelesaikan per- masalahan diatas, parameter yang harus diperhatikan adalah, sensitifitas penerima, Free Space Loss, MAPL, traffic tiap pelanggan, jumlah pelanggan, luas wilayah dan EIRP. Hasil pengerjaan tugas akhir ini adalah jumlah base station yang diperlukan untuk mencover area Wilayah DKI Jakarta serta dapat menampung permintaan trafik dari pengguna. Pada ske- nario 1, dibutuhkan 6 site dengan lokasi plotting pada Sudin dan pos pemadam agar memu- dahkan monitoring dan controling. Pada skenario ini dihasilkan sinyal terima paling rendah sebesar -95 dBm, number of server pada overlaping zone sebesar 4 server dan Bit of Error Rate sebesar 0<= BER< 0,06. Pada sisi backhaul, dari 6 link yang direncanakan terdapat 2 link yg mengalami pelemahan sinyal terima sebesar 0,4 dB dan 0,6 dB. Pada skenario 2, dibutuhkan 5 site dengan lokasi plotting pada Sudin, pos pemadam serta lokasi lain yang strategis.Skenario menghasilkan sinyal terima paling rendah sebesar -95 dBm, number of server pada overlaping zone sebesar 4 server serta Bit of Error Rate sebesar 0<= BER< 0,06. Pada sisi backhaul, semua link yang direncanakan memenuhi batas clearence dan tidak mengalami pelemahan sinyal terima.KATA KUNCI: Radio Trunking Digital, planning based on coverage, planning based on capacity AtollABSTRACT: Digital Trunked Radio is a digital wireless technology standardized by the European standardization bodies, namely the European Telecommunication Standard Institute (ETSI). Digital trunking radio was created to meet the special needs of wireless telecommunications networks. In European countries, this technology is intended for military, police, airports, min- ing and transport companies. Tetra can serve voice and data services. One of the results of this final project is the number of base stations required to cover and accommodate traffic demand dibuthkan by the Technical Implementation Unit (UPTD) Fire in Jakarta area. To get the most optimum number of cells, used two methods: Planning Base on Capacity and Coverage on Base Planning methods. Base on capacity planning method is a method of planning that focuses on the ability of a site to serve the use of traffic channel. While planning base on coverage is a method of planning that focuses kemampuaan site to cover a lo- cation based on the parameters measured radio. Once the planning is done by the two methods are then compared and the results are then determined how many of the most optimum site to cover and accommodate the use of the channel in the area. To complete per-masalahan above, the parameters that must be considered is, the sensitivity of the receiver, Free Space Loss, MAPL, traffic per customer, customer number, area and EIRP. The results of this final project is the number of base stations needed to cover the area of the Jakarta area and can accommodate traffic demand of the user. In SKE-nario 1, it takes 6 site with plotting locations on the sub and postal department to facilitate monitoring and Control- ling. In this scenario the lowest received signal generated by -95 dBm, number of servers in the overlapping zone of 4 server and Bit Error Rate of 0 <= BER <0.09. On the backhaul side, from a planned 6 links are one link that had received a signal attenuation of 0.4. In scenario 2, it takes 5 sites by plotting the location of the sub, the postal department as well as other locations that strategis.Skenario produce a signal received at -95 dBm lowest, number of servers on ov erlap- ing zone by 4 server and Bit Error Rate of 0 < = BER <0.09. On the backhaul side, all links are planned to meet the clearance limit and not having received the signal attenuation.KEYWORD: Radio Trunking Digital, planning based on coverage, planning based on capacity Atoll

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

ANALISA DAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI RADIO TRUNKING DIGITAL PADA UPTD PEMADAM KEBAKARAN UNTUK WILAYAH DKI JAKARTA
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

HARRY ANDIKO PRATAMA
Perorangan
Dr. Heroe Wijanto , Kris Sujatmoko
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2014

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini