ABSTRAKSI: Jaringan Mobile Ad-hoc adalah jaringan tanpa infrastruktur yang tetap. Topologi jaringan Mobile Ad-hoc berubah-ubah sesuai dengan pergerakan yang dilakukan oleh setiap node. Setiap node dalam jaringan bebas bergerak kemana saja dan kapan saja. Jaringan ini dapat digunakan dalam berbagai keadaan misalnya saat terjadi bencana alam ataupun hal-hal lain yang dapat menyebabkan tidak berfungsinya infrastruktur telekomunikasi. Akan tetapi didalam pengaplikasiannya, perouting-an merupakan salah satu hal yang menjadi masalah karena kondisi jaringan tersebut yang senantiasa berubah-ubah.
Berbagai protokol dikembangkan untuk diimplementasikan di dalam jaringan Mobile Ad-hoc. Pada Tugas Akhir ini akan dianalisis performansi dari protokol routing Dynamic Manet On-demand (DYMO) dengan protokol Ad-hoc Ondemand Distance Vector (AODV). Routing overhead, packet loss, throughput, hop count dan average delay merupakan hal yang dipilih untuk membandingkan performansi dari protokol routing. Kemudian ada beberapa parameter yang akan diubah yaitu kecepatan perpindahan node, frekuensi mobilitas node (pause time), background trafik serta penambahan jumlah node.
Dari hasil simulasi yang dilakukan bahwa nilai dari throughput dan packet loss dari protokol routing AODV lebih baik dari DYMO. Nilai throughput AODV sebesar 182,0403Kbps sedangkan DYMO sebesar 167,0608Kbps. Nilai packet loss AODV sebesar 3,7063% sedangkan DYMO sebesar 4,5103%. Sedangkan untuk nilai hop count dan average delay dari protokol routing DYMO lebih baik dari protokol routing AODV. Nilai hop count DYMO sebesar 2,5085 sedangkan AODV sebesar 2,6435. Nilai average delay DYMO sebesar 124,4467 ms sedangkan AODV sebesar 171,985 ms. Untuk nilai routing overhead protokol routing DYMO lebih besar daripada algoritma AODV. Nilai routing overhead DYMO sebesar 41,9356 sedangkan AODV sebesar 15,0375.Kata Kunci : Jaringan Mobile Ad-hoc, DYMO dan AODVABSTRACT: Mobile Ad-hoc network is a network without fixed infrastructure. Mobile Adhoc network topology is changing due to the movement which is conducted by each node. Every node in network moves freely anywhere and anytime. This network is able to be used in many situations, such as while natural disaster or the other things that may cause telecommunication infrastructure dysfunction. Nevertheless in implementation, routing is one of the problems because of its network condition which is always changing.
Many protocols are developed for being applied in Mobile Ad-hoc network. In this final task, protocol performance of routing Dynamic Manet On-demand (DYMO) and Ad-hoc On-demand Distance Vector (AODV) will be analyzed. Routing overhead, packet loss, throughput, average delay and hop count are chosen to compare performance of routing protocol. Later on, there are some parameters that will be changed, such as node movement velocity, node mobility frequency (pause time) background traffic and node quantity increasing.
From simulation result which has been done, throughput value and packet loss from AODV algorithm is better than DYMO algorithm. AODV throughput value of 182.0403 Kbps whereas 167.0608 Kbps for DYMO. Value AODV packet loss amounted to 3.7063% whereas 4.5103% for DYMO. Meanwhile, hop count value and average delay from DYMO algorithm are better than AODV algorithm. DYMO hop count value of 2.5085 while the AODV at 2.6435. DYMO average delay value of 124.4467 ms, while AODV amounted to 171.985 ms. Besides, routing overhead value from DYMO algorithm is greater than AODV algorithm. DYMO routing overhead value of 41.9356 whereas 15.0375 for AODV.Keyword: Mobile Ad-hoc network, DYMO and AODV