ABSTRAKSI: Semakin meningkatnya jumlah operator, membuat persaingan di dunia industri telekomunikasi menjadi semakin ketat. Keadaan tersebut memacu para operator untuk berlomba-lomba dalam menarik minat konsumen. Sebagai usaha untuk mencapai kualitas layanan yang baik, maka setiap operator melakukan optimasi jaringan yang telah ada (existing network). Seperti yang dilakukan operator 3 (HCPT) sebagai salah satu operator GSM yang menggunakan sistem DCS 1800, adalah dengan melakukan optimasi jaringannya tiap periode untuk tetap menjaga kualitas layanan.
Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan analisa optimasi 2 (dua) buah BSC pada operator 3 (HCPT) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam hal ini, dianalisis performansi BSC Gotong Royong dan BSC Tangerang 1 berdasarkan KPI yang meliputi : RxLevel, Rx Qual, CSSR, TCH block Rate dan TCH Drop Rate. Optimasi yang dilakukan yaitu dengan pengamatan data statistik di OSS dan drive test di lapangan. Adapun hasil drive test before pada BSC Tangerang 1, yaitu Rx Level >-80 dBm adalah 94,13%, Rx Qual ≤ 3 adalah 86,47%, dengan CSSR 97,20%, TCH block rate 1,55%,TCH Drop rate 2,01%. Sedangkan pada BSC Gotong Royong, yaitu Rx Level >-80 dBm adalah 88,92%, Rx Qual ≤ 3 adalah 77,50%, dengan CSSR 97,21%, TCH block rate 1,57%, TCH Drop Rate 2,04%.
Dengan dilakukannya optimasi maka dapat dianalisa penyebab terjadinya penurunan kualitas layanan dan dapat dicari solusi mengenai perbaikan jaringannya berdasarkan KPI. Optimasi yang dilakukan diantaranya adalah reazimuth, tilting antenna, audit parameter dan adjacency. Hasil optimasi pada BSC Tangerang 1, yaitu Rx Level >-80 dBm adalah 95,43%, Rx Qual ≤ 3 adalah 86,95%, dengan CSSR 98,50%, TCH block rate 0,91%,TCH Drop rate 1,12%. Sedangkan pada BSC Gotong Royong, yaitu Rx Level >-80 dBm adalah 90,10%, Rx Qual ≤ 3 adalah 80,14%, dengan CSSR 98,42%, TCH block rate 0,97%, TCH Drop Rate 1,20%.Kata Kunci : GSM, optimasi, drive test, KPI.ABSTRACT: Increasing numbers of operators, making competition in the telecommunications industry becomes increasingly tight. The situation encouraged the operators to the race in attracting more customers. In an effort to achieve good quality care, then each operator performs the optimization of existing networks. As the operator 3 (HCPT) as one of the GSM operators which use the DCS 1800 system, is to perform network optimization each period to keep service quality.
In this final project, conducted by analysis of optimization 2 (two) BSC on the operator 3 (HCPT) to Jakarta and surrounding areas. In this case, analyzed the performance of BSC Gotong Royong and BSC Tangerang 1 based on the KPI that include: RxLevel, Rx Qual, CSSR, TCH block rate and TCH drop rate. Optimization is done by statistical observation in the OSS and the drive test in the field. The result of drive test before on BSC Tangerang 1, Rx Level >- 80 dBm is 94,13%, Rx Qual ≤ 3 is 86,47%, with CSSR 97,20%, TCH block rate 1,55%,TCH Drop rate 2,01%. Whereas on BSC Gotong Royong, Rx Level >-80 dBm is 88,92%, Rx Qual ≤ 3 is 77,50%, with CSSR 97,21%, TCH block rate 1,57%,TCH Drop Rate 2,04%.
By doing the optimization, it can analyze the cause of the decline in service quality and searchable on the improvement of network solutions based on the KPI. Optimization that has been done are reazimuth, tilting antenna, audit parameter dan adjacency. The optimization performed on BSC Tangerang 1, Rx Level >-80 dBm is 95,43%, Rx Qual ≤ 3 is 86,95%, with CSSR 98,50%, TCH block rate 0,91%,TCH drop Rate 1,12%. Whereas on BSC Gotong Royong, Rx Level >-80 dBm is 90,10%, Rx Qual ≤ 3 is 80,14%, with CSSR 98,42%, TCH block rate 0,97%,TCH Drop Rate 1,20%.Keyword: GSM, optimization, drive test, KPI