PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) DI DAERAH TURANGGA BANDUNG

ASTRI MAINURMALITA

Informasi Dasar

111081139
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Daerah Turangga yang terletak di Bandung Selatan merupakan daerah yang padat perumahan dan terdapat fasilitas sekolah didalamnya. PT. Telkom memiliki rencana bahwa pada tahun 2013 seluruh Bandung telah menggunakan fiber optik sebagai media transmisinya. Teknologi yang akan digunakan untuk melaksanakan rencana tersebut yaitu FTTH (Fiber To The Home) dengan menggunakan teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) yang dapat mendukung triple play service.

Dalam tugas akhir ini dilakukan peramalan demand untuk 10 tahun yang akan datang, kemudian dilakukan perancangan jaringan FTTH dengan teknologi GPON dengan melihat parameter-parameter seperti Power Link Budget, Rise Time Budget, dan Redaman yang dihasilkan. Nilai dari parameter-parameter tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai standar yang dimiliki oleh PT. Telkom Indonesia sebagai perusahaan yang akan membangun jaringan FTTH di Daerah Turangga Bandung.

Hasil peramalan kebutuhan bandwidth untuk paket 384Kbps yaitu menggunakan model kuadratik dengan kebutuhan bandwidth sebesar 131.328Mbps. Paket 512Kbps menggunakan model kuadratik dengan kebutuhan bandwidth 175.616Mbps. Paket 1Mbps menggunakan model pertumbuhan eksponensial dengan kebutuhan bandwidth 444Mbps. Paket 2Mbps menggunakan model kuadratik dengan kebutuhan bandwidth 48Mbps. Jadi total kebutuhan bandwidth di Daerah Turangga pada tahun 2021 adalah 798.944Mbps. Hasil perancangan menunjukkan bahwa perancangan untuk Daerah Turangga Bandung menggunakan 3 buah ODC, 177 buah ODP, dan 1161 ONT. Hasil uji Power Link Budget yaitu total redaman yang dihasilkan pada uplink sebesar 21.49771 dB, dan total redaman pada downlink sebesar 21.1914534 dB, kedua redaman ini masih berada di bawah standar GPON sesuai ITU-T G.984 sebesar 28 dB maupun standar yang dikeluarkan pihak Telkom sebesar 26 dB. Hasil uji Rise Time Budget untuk arah downlink pada pelanggan terjauh menghasilkan total waktu sebesar 0.25 ns. Waktu tersebut masih berada dibawah nilai waktu sistem sebesar 0,2917 ns. Untuk arah uplink pada pelanggan terjauh menghasilkan waktu total sebesar 0.25 ns. Waktu tersebut masih berada dibawah nilai waktu sistem sebesar 0.5833 ns.Kata Kunci : Daerah Turangga Bandung, FTTH, GPON, Peramalan Demand, Power Link Budget, Rise Time BudgetABSTRACT: Turangga Area located in South Bandung which is full of housing and have school facilities. PT. Telkom planned that in 2013 around Bandung have been using optical fiber as transmission media. Technology that can be used to implement that plan is FTTH (Fiber To The Home) using GPON technology (Gigabit Passive Optical Network) which can support triple play service.

This final project has been predict about demand forecasting for next 10 years and then carried out FTTH network with GPON technology by looking at parameters such as the Power Link Budget, Rise Time Budget, and attenuation. The value of the FTTH network parameters will be compared with the standard value that is owned by PT. Telkom Indonesia as a company that will build a FTTH network in Turangga Area.

The result of forecasting demand show that for packet 384Kbps use quadratic model with bandwidth needed is 131.328Mbps. For packet 512Kbps use quadratic model with bandwidth needed is 175.616Mbps. For packet 1Mbps use exponential growth model with bandwidth needed 444Mbps. For packet 2Mbps use quadratic model with bandwidth needed 48Mbps. So the total bandwidth requirement in Turangga Area in 2021 is 798.944Mbps. The results show that for the design of Turangga Area using 3 pieces of ODC and 177 pieces of ODP, and 1161 pieces of ONT. Power Link Budget test result show that attenuation that produced for uplink is 21.49771 dB and for downlink is 21.1914534 dB, the attenuation is still below the standard GPON according to ITU-T G.984 standard of 28 dB or Telkom issued by 26 dB. Rise Time Budget test result for downlink with a bitrate of 2.4Gbps, with furthermost customers is produced total time 0.25 ns. This total time is below than the value of time system 0.2917 ns. For uplink with a bitrate of 1.2 Gbps, with furthermost customers is produced total time 0.25 ns. This total time is below than the value of time system 0.5833 ns.Keyword: Turangga Area Bandung, FTTH, GPON, Forecasting Demand, Power Link Budget, Rise Time Budget

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) DI DAERAH TURANGGA BANDUNG
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

ASTRI MAINURMALITA
Perorangan
Sugito, Bambang Uripno
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini