ABSTRAKSI: GPON (Gigabit-capable Passive Optical Network) merupakan salah satu teknologi akses broadband yang mampu memberikan solusi teknologi jaringan akses masa depan (next generation network). Teknologi GPON ini menggunakan serat optik sebagai media transport ke pelanggan. Teknologi ini telah mulai dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, diantaranya daerah Telanaipura Jambi. Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan analisis jaringan optik FTTC menggunakan tenologi GPON. Jaringan ini merupakan jaringan eksisting yang baru optimal beroperasi pada awal tahun 2012. Karena jaringan baru dilakukan migrasi pada tahun 2011 secara bertahap.
Berdasarkan perhitungan link power budget, redaman terbesar dengan jarak terjauh yaitu 8.73825 km sebesar 11.95 dB untuk downlink dan 12.56 dB untuk uplink. Total redaman kedua link tersebut masih berada dibawah standar GPON ITU-T G.984 sebesar 28 dB. Berdasarkan perhitungan rise time budget, untuk downlink dengan bit rate 2.4 Gbps, lokasi MSAN terjauh menghasilkan rise time total sebesar 0.2908 ns. Rise time total masih berada dibawah nilai Tsistem sebesar 0.2917 ns. Pada uplink dengan bit rate sebesar 1.2 Gbps, lokasi MSAN terjauh menghasilkan rise time total sebesar 0.2514 ns. Rise time total masih berada dibawah nilai Tsistem sebesar 0.5833 ns dengan demikian sistem tersebut masih memenuhi rise time budget dengan pengkodean NRZ.
Berdasarkan perhitungan kualitas transmisi, telah didapat Signal to Noise Ratio (S/N) sebesar 30.48242121 dB dan Bit Error Rate (BER) didapat sebesar 5.16492917 x 10- 63. Sedangkan nilai availability didapat sebesar 99.9668%, yang hampir mendekati nilai availability yang baik sebesar 99.999%.
Kata Kunci : Kata Kunci : FTTC, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget,ABSTRACT: GPON (Gigabit-capable Passive Optical Network) as one of broadband technology access that could gives solution for future network access (next generation network). GPON Technology use an optical fiber as the transporting media for client. This Technology has been developed on many regions in Indonesia, like Telanaipura Jambi. In this final project, an analysis on optical network FTTC that using GPON will be demonstrated. This network existed and fully operated on early 2012 as the effect of network migration on 2011 gradually.
Based on calculation of link power budget, the biggest dumping calculated with the farthest distance is 8.73825 km of 11.95 dB for the downlink and 12.56 dB for the uplink. The overall of both link are still fall below the standard of GPON ITU-T G.984 which is 28 dB. Based on the produced total rise time 0.2908 ns. Total rise time is still fall below the value of T-System which is 0.2917 ns. On the uplink with 1.2 Gbps bit rate , MSAN’s farthest location produced total rise time 0.2514 ns. Total rise time is still fall below the value of T-System which is 0.5833 ns, therefore the system could still meet the rise time budget with NRZ’s coding.
Based on the calculation of transmission quality, the Signal to Noise Ratio (S/N) resulting 30.48242121 dB and then the Bit Error Rate (BER) resulting 5.16492917 x 10-63. In the other hand the availability value gained is 99.9668 %, this value were almost reach the best availability value which is 99.999 %.
Keyword: Kata Kunci : FTTC, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget,