ABSTRAKSI: IBC (indoor building coverage) merupakan suatu metode picocell yang menjadi solusi untuk menguatkan sinyal di dalam gedung. Karena pada umumnya sinyal di dalam gedung yang diterima dari makrocell dan mikrocell (jaringan outdoor) memiliki kualitas sinyal yang rendah, hal ini disebabkan oleh losses dari struktur gedung serta jarak tower BTS yang cukup jauh dari gedung, sehingga coverage areanya tidak mencapai kedalam gedung. Sehingga sinyal yang diterima oleh user menjadi kurang memuaskan
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu solusi sehingga kondisi sinyal yang ada di Trans Studio Bandung menjadi baik. Salah satunya adalah dengan membangun IBC (Indoor Building Coverage). Untuk perancangan IBC 3G di Trans Studio Bandung menggunakan software TEMS dalam melakukan Walk Test, dan mensimulasikannya dengan software RPS.
Dengan memperhatikan jumlah pengunjung TSB tertinggi pertahun yang ada yaitu ±1.150.000 orang dengan efektif user (8/12 jam) sebesar 2100 orang dan potensi user pengguna layanan komunikasi sebesar 60% yaitu sebesar 1261 user, maka memerlukan kapasitas yang besar. Dimana dengan hasil perhitungan kapasitas didapatkan jumlah cell yang dibutuhkan yaitu 12 cell. Berdasarkan simulasi yang dilakukan maka didapatkan rata – rata daya terima di Trans Studio Bandung adalah sebesar -57,34 dBm. Hal ini menunjukan perubahan yang signifikan dari hasil yang didapatkan pada saat Walk Test sebesar -92,92 dBm. Dengan kata lain perancangan ini menunjukan hasil yang memuaskan.Kata Kunci : IBC , 3G , Walk Test , BSMABSTRACT: IBC (indoor building coverage) is a method of pico that a solution to enhance the signal inside the building. Because in general the signal inside the building received from makrocell and mikrocell networks (outdoor) have low signal quality, this is caused by the losses of the structure of the building and the tower BTS considerable distance away from the building, so it does not reach into the coverage area of the building. So that the signal received by the user to be less than satisfactory
To overcome this we need a solution so that the condition of the existing signal at Trans Studio Bandung be good. One way is to build the IBC (Indoor Building Coverage). For the design of the 3G IBC Trans Studio Bandung using TEMS software in performing Walk Test, and RPS simulate the software.
By considering the number of visitors per year was highest TSB is ± 1.15 million people with effective user (8/12 hours) of 2100 people and potential users of communications services users by 60% amounting to 1261 users, then require a large capacity. Where the calculation results obtained capacity required number of cells is 12 cells. Based on the simulations carried out are obtained average - the average received power at the Trans Studio Bandung is equal to -57.34 dBm. This shows a significant change of the results obtained during Walk Test of -92.92 dBm. In other words, this design shows satisfactory results.Keyword: IBC, 3G, Walk Test, BSM