PERANCANGAN JARINGAN WiMAX UNTUK LAYANAN DATA DI WILAYAH KABUPATEN SUMEDANG (STUDI KASUS PT. TELKOM BANDUNG)

Fajry Anggria Rachman

Informasi Dasar

111070265
004.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Saat ini Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang membutuhkan layanan komunikasi data berkapasitas besar dengan karakteristik daerah yang berbukit. Dalam memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan penyedia layanan jasa telekomunikasi dalam hal ini PT. Telkom harus memberikan tanggapan secepat mungkin dengan berdasar pada customer value dengan tetap memperhatikan efisiensi waktu dan biaya dalam pembangunan jaringan, dan dalam hal ini tentunya implementasi teknologi wireless memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan implementasi teknologi wired.

Oleh karena itu, sebuah teknologi wireless yaitu WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) dipilih sebagai media akses untuk mencakup wilayah tersebut karena mampu memberikan layanan komunikasi broadband dengan jangkauan yang luas, menerapkan QoS serta memiliki kemampuan Line of Sight (LOS) dan Non Line of Sight (NLOS). Dalam Tugas Akhir ini dilakukan perancangan jaringan WiMAX 802.16d mengenai coverage (meter) dan capacity (Mbps) untuk wilayah Kabupaten Sumedang. Model propagasi yang digunakan adalah model propagasi ECC-33 dan model propagasi Erceg, untuk selanjutnya dibandingkan model propagasi mana yang lebih merepresentasikan kondisi nyata WiMAX 802.16d pada daerah suburban ini. Parameter yang dikaji diantaranya adalah pathloss (dB), radius sel (meter), kapasitas base station (Mbps), dan receive signal level (dBm).

Hasil perancangan dari jaringan WiMAX 802.16d yang telah dilakukan, didapatkan dengan menggunakan model propagasi ECC-33 sesuai dengan kondisi lingkungan pada daerah suburban Kabupaten Sumedang. Dengan bandwidth channel sebesar 3,5 MHz yang digunakan, kapasitas maksimum base station di dapat sebesar 8,12 Mbps pada modulasi terbaik yaitu 64 QAM 3/4 dengan radius maksimum sejauh 900 meter, dan untuk kapasitas minimum base station di dapat sebesar 0,9 Mbps pada modulasi terendah yaitu BPSK 1/2 dengan radius maksimum sejauh 3000 meter. Hal ini dikarenakan konsekuensi antara coverage dan capacity, yaitu untuk mendapatkan capacity yang besar maka harus menurunkan coverage dan juga sebaliknya.

Kata Kunci : perancangan jaringan, WiMAX 802.16d, coverage, dan capacity.ABSTRACT: Today, District of Sumedang is one area that requires large-capacity data communication services with characteristics of a hilly area. Within fulfilling customer demand, the telecommunication service provider in this case PT. Telkom should respond as quickly as possible on the basis of customer value while considering the time and cost efficiency in network implementation. And in this case, the implementation of wireless technology has more value when if it is compared with wired technology implementations.

Therefore, a wireless technology that is WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) is selected as the media access to cover the area because it can provide broadband communication services with wide coverage, has the ability to implement QoS, Line of Sight (LOS) and non Line of Sight (NLOS). In this Final Project, performed designing WiMAX 802.16d network about coverage (meters) and capacity (Mbps) for District Sumedang. Propagation model used are ECC-33 propagation model and Erceg propagation model, for further propagation models compared to determine which one is better represents the real condition of WiMAX 802.16d in this suburban area. The parameters The parameters studied include pathloss (dB), the cell radius (meter), the capacity of base station (Mbps), and the receive signal level (dBm).

The results of the designing of WiMAX 802.16d network that has been performed, obtained by using ECC-33 model propagation in accordance with the environmental conditions in the suburban of District Sumedang. With bandwidth channel of 3,5 MHz is used, the maximum base station capacity is 8,12 Mbps at the best modulation is 64 QAM 3/4 with a maximum radius as far as 900 meters, and the minimum base station capacity is 0,9 Mbps at the lowest modulation is BPSK 1/2 with maximum radius as far as 3000 meters. This is because the consequences between coverage and capacity, which is to obtain a large capacity will be reduc the coverage and vice versa.Keyword: network design, WiMAX 802.16d, coverage, and capacity.

Subjek

Jaringan Multimedia
 

Katalog

PERANCANGAN JARINGAN WiMAX UNTUK LAYANAN DATA DI WILAYAH KABUPATEN SUMEDANG (STUDI KASUS PT. TELKOM BANDUNG)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Fajry Anggria Rachman
Perorangan
Uke Kurniawan Usman, R. Bambang Cahyo Widodo
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini