Perancangan dan Implementasi Encoder dan Decoder Barcode Berbasis Pengolahan Citra Digital

Ferdinand Simanjuntak

Informasi Dasar

111069329
621.382 2
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Barcode merupakan kumpulan garis hitam dan putih yang disusun secara vertikal. Tiap garis mempunyai ketebalan yang berbeda – beda. Jumlah dan tingkat ketebalan garis mempunyai arti tersendiri. Jumlah dan tingkat ketebalan garis inilah yang akan membedakan jenis – jenis barcode. Barcode menyediakan suatu metode pengkodean informasi teks yang sederhana dan murah. Informasi teks yang dikodekan berupa data – data spesifik seperti kode produksi, tanggal kadaluarsa, nomor identitas, dan lain sebagainya. Walaupun muncul metode – metode pengkodean lainnya, barcode masih tetap digunakan. Hal ini disebabkan oleh kelebihan utama barcode, yaitu mudah dan murah.
Pada tugas akhir ini, perancangan sistem encoder dan decoder barcode berbasis pengolahan citra digital dilakukan dengan menggunakan metode morfologi. Barcode dihasilkan dari sistem encoder barcode yang akan dirancang. Barcode yang telah dihasilkan selanjutnya akan dibaca oleh sistem decoder barcode. Citra barcode yang akan dibaca diambil dengan menggunakan kamera digital. Setelah citra didapatkan, dilakukan proses pengubahan citra ke citra gray, pengurangan noise dengan median filter, perbaikan kekontrasan dengan histogram ekualisasi, dan pengubahan citra gray ke citra biner (monochrome). Selanjutnya dilakukan peng-cropping-an terhadap citra yang dihasilkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan citra barcode saja. Setelah itu dilakukan metode morfologi untuk mendapatkan citra barcode yang terbaik. Citra terakhir inilah yang akan di-decode sehingga menghasilkan kode barcode.
Sistem yang dirancang akan diuji tingkat performansinya melalui parameter akurasi, error, dan jarak antara barcode dengan kamera digital dengan menggunakan 4 jenis barcode, yaitu 000000000000, 999999999993, 123456789012, dan 089686010947. Selain itu keempat barcode tersebut di-print dalam 3 resolusi, yaitu 30 x 95, 60 x 190, dan 90 x 285 pixel. Pengujian dilakukan terhadap parameter jarak, sudut perputaran barcode, dan juga sudut pergeseran kamera. Jarak yang digunakan dalam pengujian adalah 5 cm, 10 cm, 15 cm, dan 20 cm. Sedangkan sudut perputaran barcode dan pergeseran kamera yang digunakan adalah 0°, 5°, dan 10°. Melalui implementasi dan pengujian, sistem mampu memberikan tingkat akurasi dan performansi yang maksimal.
Pengujian menunjukkan hasil yang cukup baik. Pada parameter jarak akurasi yang didapatkan bisa mencapai 95%. Pada parameter perputaran barcode didapatkan akurasi yang mencapai 90% untuk sudut 5°. Begitu juga dengan parameter pergeseran kamera yang bisa mencapai akurasi 86% pada sudut 5°. Sedangkan pada sudut 10° menunjukkan hasil yang kurang baik.Kata Kunci : barcode, encoder, decoder, kamera digital, morfologiABSTRACT: Barcode is a gathering of black and white line compiled vertically. Every line has different thickness. The number and level of thickness of line has different meaning. This number and level of thickness of line will differentiate the type of barcode. Barcode provides an encoding method of text information that is simple and cheap. The text information that was decoded is in the form of specific data like production code, expired date, identity number, and others. Although there are other encoding methods, barcode is still used. This is because of the main excess of barcode, easy and cheap.
In this final project, the design of encoder and decoder barcode based on digital image processing was done by using morphology method. Barcode yielded from system encoder barcode which will be designed. The barcode which has been created will be read by barcode decoder. The barcode image which will be read is taken by using a digital camera. After image is created, the image will be transform to gray image, noise reduction with median filter, contrast enhancement with histogram equalization, and transform the gray image to binary image (monochrome). After that, the image will be cropped. This process is to get only barcode image. The next processing is morphology method. This method will produce the best barcode image. Then to get the best barcode image, is done morphology method. This final image will be decoded to get the information code.
The designed system will be tested for its performance level through several parameters like accuracy, errors, and distance between barcode and digital camera. There are 4 kind of barcode that the system tested. They are 000000000000, 999999999993, 123456789012, and 089686010947 with 4 different resolution: 30 x 95, 60 x 190, and 90 x 285 pixel. The examinations are done trough 3 parameters, like distance, barcode rotation, and camera friction. The distance that was used in examination are 5 cm, 10 cm, 15 cm, and 20 cm. While the rotation and friction were use 0°, 5°, and 10° for the examination. Through implementation and examination, the system can provide maximum level of accuracy and performance.
The examination had shown good result. In distance parameter, the examination had shown 95% accuracy. In barcode rotation parameter, the examination had shown 90% accuracy in 5° rotation. Also in camera friction parameter, the examination had shown 86% accuracy in 5° accuracy. While the examination had shown bad result in 10° of rotation or friction.Keyword: barcode, encoder, decoder, digital camera, morfology

Subjek

Pengolahan Sinyal Informasi
 

Katalog

Perancangan dan Implementasi Encoder dan Decoder Barcode Berbasis Pengolahan Citra Digital
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Ferdinand Simanjuntak
Perorangan
Koredianto Usman, Leanna Vidya Yovita
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2009

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini