ABSTRAKSI: LORAN-C (Long Range Navigation-C) merupakan suatu sistem navigasi terestrial atau teknik penentuan posisi yang menggunakan metode hyperbolic lines of position, menggunakan pemancar gelombang radio berfrekuensi rendah dari 90 sampai 110 KHz dimana sinyal merambat pada permukaan bumi dan menggunakan daya pancar yang tinggi untuk menjangkau area yang luas. Loran-C memiliki sistem seperti GPS (Global Positioning System) namun yang membedakan adalah Loran-C menggunakan beberapa stasiun transmitter yang terpisah beberapa ratus mile dan membentuk chain. Dalam satu chain, satu stasiun berperan sebagai master dan yang lain sebagai secondary. Setiap chain minimal terdiri atas satu master dan dua secondary untuk menghasilkan dua kurva line of position (LOP). Dari LOP tersebut dapat ditentukan posisi user.
Dalam dunia yang sempurna, sinyal LORAN-C merambat dari transmitter ke receiver pada groundwave. Namun pada kenyataannya, sistem receiver juga menerima sinyal dari skywave yang diakibatkan oleh propagasi ionosfer. Dengan adanya penumpangan skywave terhadap groundwave yang diterima di sistem receiver dapat mengurangi keakuratan Time of Arrival (TOA) sehingga menyebabkan posisi user yang tidak akurat. Tugas akhir ini merancang dan mensimulasikan sebuah algoritma yang dapat mendeteksi delay gelombang langit pada Loran-C yaitu algoritma ARMA (Autoregressive Moving Average). Hasil simulasi kemudian akan dibandingkan dengan metode Fourier Transform (FFT). Dari hasil simulasi kedua metode, dengan menggunakan metode algoritma ARMA akan menghasilkan keakuratan estimasi delay gelombang langit yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik pada nilai SNR yang kecil. Algoritma ini disimulasikan dengan menggunakan matlab 2007.
Kata Kunci : ARMA, delay, skywave, groundwave.ABSTRACT: Loran-C (Long Range Navigation-C) is a terrestrial navigation system or a positioning technique that uses hyperbolic lines of position, use of low-frequency radio wave transmitter from 90 to 110 kHz where the signals propagate in the earth's surface and use a high transmit power to reach a wide area. Loran-C has a system such as GPS (Global Positioning System) but the difference is Loran-C uses a separate transmitter station a few hundred mile and form a chain. In one chain, one station acts as the master and the other as secondary. Each chain consists of at least one master and two secondary to produce the two curves in line of position (LOP). LOP can be determined from the position of the user.
In a perfect world, Loran-C signals propagate from the transmitter to a receiver on groundwave. However, in fact the system also receives signals from the receiver caused by the propagation skywave ionosphere. Unwanted signals propagated as skywave and superimposed on the wanted groundwave signal can reduce the accuracy of the Time Of Arrival (TOA), causing the user's position is not accurate. This final project design and simulate an algorithm that can detect the delay skywave on Loran-C is the algorithm ARMA (autoregressive Moving Average). The simulation results will be compared with the method of Fourier Transform (FFT). From the simulation results of both methods, using ARMA algorithm will produce accurate delay high estimation skywave and can work well at low SNR values. This algorithm is simulated using matlab 2007.
Keyword: ARMA, delay, skywave, groundwave