ABSTRAKSI: Mobile ad hoc Network (MANET) merupakan sebuah jaringan wireless yang terdiri dari node-node yang bersifat mobile dan berkumpul secara spontan kemudian berkomunikasi tanpa memerlukan infrastruktur yang bersifat tetap dengan topologi yang dinamis. Karena sifat node yang mobile, banyak tantangan yang dihadapi oleh jaringan mobile ad hoc, seperti akibat pertambahan jumlah node, akibat pergerakan node, dan ukuran paket yang dikirimkan. Untuk memudahkan komunikasi didalam jaringan, sebuah routing protocol digunakan untuk menemukan rute antar node. Dalam membangun MANET routing protocol, diusahakan efisiensi jaringan dengan delay yang seminimal mungkin dan throughput yang semaksimal mungkin, sehingga performansi MANET tetap terjaga.
MANET memiliki banyak aplikasi dalam penyelamatan korban bencana alam , perang dan operasi darurat. Aplikasi multimedia misalnya video streaming sangat dibutuhkan dalam keadaan tersebut. Namun dalam pengaplikasiannya, video streaming memerlukan bandwidth yang lebar serta delay yang minimum. Sedangkan MANET memiliki keterbatasan bandwidth, jarak transmisi dan daya baterai tiap user. Oleh karena itu, diperlukan routing protocol yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut.
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi MANET untuk menganalisis performansi protocol routing AODV (Ad-hoc On-demand Distance Vector) dan OLSR (Optimized Link State Routing) saat dilewatkan trafik video. Dari kedua protocol routing tersebut, dianalisis performansinya berdasarkan parameter-parameter seperti : delay and to end, delay jitter, throughput, packet loss dan PSNR, dengan skenario pengaruh penambahan jumlah node dan pengaruh perubahan kecepatan perpindahan node pada dua video yang akan disimulasikan secara terpisah. Untuk generator trafik aplikasi menggunakan trafik VBR (Variable Bit Rate) yang berupa aplikasi video dengan pengkodean H.264/AVC. Pada simulasi terlihat bahwa performansi layanan data yang diuji dalam kajian delay, jitter, packet loss dan throughput dapat dibuktikan sebagai berikut. Untuk analisis delay yang digunakan delay end-to-end pada AODV sebesar 49 ms dan OLSR sebesar 70 ms, dari nilai batas 150 ms berdasar dari standar ITU-T G.114.Kemudian performansi throughput pada AODV secara umum kualitas layanan yang diperoleh sebesar 81 kbps, sedangkan pada OLSR hanya mampu teruji sebesar 47 kbps. Pengujian jitter pada AODV sebesar 30 ms dan pada OLSR 42 ms dari nilai batas 30 ms berdasar dari standar ITU-T. Nilai jitter berguna untuk layanan real time voice. Pengujian packet loss pada AODV 1.09% sedangkan pada OLSR 44.86%. Pada analisis performansi kualitas transmisi yang dinyatakan dalam PSNR pada MANET dengan protokol ruting AODV memiliki interval dua kali lipat dari standar minimum yang ditetapkan untuk layanan. Pada AODV nilai PSNR berkisar antara 23 hingga 41 dB dari batas minimum < 20 dB yang distandarkan untuk layanan. Pada OLSR memiliki nilai kualitas transmisi yang berada di batas nilai minimum, yaitu bernilai antara 13-28 dB dari nilai batas minimum < 20 dB. Sedangkan pada MOS yang diperoleh untuk metode obyektif yaitu termasuk dalam skala 4 (Good) untuk AODV sedangkan skala 2 (Poor) untuk OLSR. Pada simulasi terlihat bahwa AODV lebih bagus dibandingkan OLSR.Kata Kunci : Protokol Routing, Wirelles, Ad-Hoc Network, AODV, OLSR.ABSTRACT: Mobile Ad hoc Networks (Manet) is a wireless network consisting of nodes that are mobile and come together spontaneously and communicate without the need for fixed infrastructure with a dynamic topology. Because of the nature of the mobile node, many challenges faced by mobile ad hoc networks, as a result the number of nodes, due to node movement, and the size of the package sent. To facilitate communication within the network, a routing protocol used to discover routes between nodes. In building a Manet routing protocols, network efficiency sought by the minimum delay and maximum throughput, so the performance Manet maintained.
Manet has many applications in saving the victims of natural disasters, war and emergency operations. Multimedia applications such as video streaming is required in these circumstances. But to apply, video streaming requires a wide bandwidth and minimum delay. While Manet has limited bandwidth, transmission range and battery power of each user. Therefore, the required routing protocol that can overcome these limitations.
So, in this final task be performed simulations to analyze the performance Manet routing protocol AODV (Ad-hoc On-demand Distance Vector) and OLSR (Optimized Link State Routing) as the video traffic is passed. From both the routing protocol, analyzed based performansinya parameters such as delay and to end, delay jitter, throughput, packet loss and PSNR, with the addition of impact scenarios nodes and the influence of changes in displacement velocity nodes for the two videos that will be simulated each one. As for the application traffic generator using traffic VBR (Variable Bit Rate) in the form of video applications with H.264/AVC coding. In data analyze perform by the parameter have been used delay jitter, packet loss and throughput. Hence, in delay analyze which has been used delay end to end analyze performance are obtained for AODV about 49 ms and 70 ms for OLSR, from the minimum standard of delay end to end ITU-T G.114 150 ms. Then throughput are obtained 81 kbps for AODV and 47 kbps for OLSR from the minimum standard. And then in jitter measurement in AODV is obtained 30 ms and 40 ms for OLSR from minimum standard of jitter ITU-T 30 ms, jitter for VoIP service. Packet loss measurement in AODV 1.09%, meanwhile OLSR 44.86%. From the field measurement is could PSNR AODV about 23 dB until 41 dB from minimum standard < 20 dB. Meanwhile, in OLSR get PSNR 13-28 dB, from the minimum standard < 20 dB. Meanwhile MOS be got for objective method are obtained scale 4(Good) for AODV while scale 2 (Poor) for OLSR. In this simulation, AODV is better than OLSR.Keyword: Routing Protocol, Wirelles, Ad-hoc Network, AODV, OLSR.