OPTIMALISASI COVERAGE AREA DENGAN PERUBAHAN ANTENA SINGLE-BAND MENJADI ANTENA TRIPLE-BAND PADA SISTEM GSM, DCS DAN UMTS

Marvel Darnabeli Anggen

Informasi Dasar

111060007
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Dengan meningkatnya teknologi antena saat ini, maka penggunaan antena single-band sudah mulai tidak relevan karena masuknya era antena multiband. Dalam dunia telekomunikasi, layanan GSM, DCS, dan UMTS bekerja pada frekuensi yang berbeda. Ini mendorong dibuatnya suatu sistem yang dapat melayani GSM, DCS, dan UMTS tanpa harus menambah jumlah antena pada tower namun dengan coverage area yang optimal. Pada saat ini, para operator di Indonesia masih menggunakan antena single-band untuk mayoritas sitenya.

Dalam Tugas Akhir ini telah dibuat sistem yang menggunakan antena triple-band di seluruh site agar bisa mendukung ketiga layanan tersebut dengan coverage area yang optimal. Proses pengerjaan sistem meliputi eksperimen model propagasi, penggantian antena existing menjadi antena triple-band dan eksperimen karakteristik antena dengan basis data drive test dan data survei milik PT. Indosat, Tbk.

Eksperimen disimulasikan pada cluster Bandung Selatan yang terdiri dari 19 buah site menggunakan model antena triple-band Argus CVVPX310R-BT1 dengan daya 43 dBm dan redaman total BTS 1.5 dB untuk seluruh site. Dari eksperimen yang dilakukan mampu didapatkan kenaikan coverage area sebesar 22.7% untuk layanan GSM dan 11.9% untuk layanan UMTS, sedangkan layanan DCS mengalami penurunan coverage area sebesar 10.9% dari kondisi existing. Jumlah antena berubah dari 118 buah menjadi 57 buah antena, di mana 10 dari 19 buah site mampu mendukung 53 buah layanan baru.Kata Kunci : antena single-band, antena triple-band, coverage area, GSM, DCS, UMTSABSTRACT: The increase of current antenna technology means the use of single-band antennas has begun to be irrelevant because of the era of multiband antennas. In the world of telecommunications, GSM, DCS, and UMTS services work on different frequencies. This circumstances pushed the operators for a system that able to serve those services without having to increase the number of antennas on the tower, while maintain optimal coverage area. Until now, the operators still using single-band antennas for the majority of their sites.

In this final assignment the writer has created a system that uses a triple-band antenna for all serving sites in order to support the three services with optimal area coverage. Process of experimentation system includes propagation models tuning, replacing the existing antennas to triple-band antennas and experiments with new antennas characteristic by using drive test data and survey data owned by PT. Indosat, Tbk.

Experiments are simulated in South Bandung cluster consisting of 19 sites using a triple-band antenna model Argus CVVPX310R -BT1 with 43 dBm power and 1.5 dB total BTS loss for the entire sites. The experiments results of this system are a cluster with coverage area increased for 22.7% in GSM service and 11.9% in UMTS service, while coverage area for DCS service decreased by 10.9% compared to the existing condition. The amount of antenna used has changed from 118 antennas to 57 antennas, in which 10 of 19 sites are able to handle 53 new services.Keyword: single-band antenna, triple-band antenna, coverage area, GSM, DCS, UMTS

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

OPTIMALISASI COVERAGE AREA DENGAN PERUBAHAN ANTENA SINGLE-BAND MENJADI ANTENA TRIPLE-BAND PADA SISTEM GSM, DCS DAN UMTS
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Marvel Darnabeli Anggen
Perorangan
Uke Kurniawan Usman, Linda Meylani
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2013

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini