Analisis Perbandingan Performansi Protokol Dynamic Source Routing (DSR) dan Optimized Link State Routing (OLSR) pada Mobile Adhoc Network (MANET)

Rudi Candra

Informasi Dasar

106 kali
111050133
004.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: MANET (Mobile Adhoc Network) adalah suatu jaringan adhoc nirkabel dimana setiap node di dalam jaringan bebas bergerak secara independen tanpa memerlukan infrastruktur yang tetap. Pada node-node yang bergerak akan terjadi pembangunan dan pemutusan hubungan antar link di dalam suatu jaringan atau dengan jaringan yang lain. Oleh karena itu setiap node harus mempunyai fungsi routing untuk mengirimkan paket dari sumber ke tujuan melalui node lain.
Berbagai protokol dikembangkan untuk diimplementasikan di dalam MANET. Secara umum, protokol MANET terbagi menjadi dua, yaitu protokol table-driven (proaktif) dan on-demand (reaktif). Pada table-driven protocol, tabel routing di update secara periodik. Sedangkan pada on-demand protocol, proses pencarian rute hanya dilakukan pada saat pengiriman data akan dilaksanakan. Protokol-protokol ruting dari kedua jenis ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu perbandingan performansi antara kedua jenis protocol ini.
Dalam tugas akhir ini digunakan protokol Dynamic Source Routing (DSR) dan Optimized Link State Routing (OLSR) yang mewakili jenis protokol on-demand dan table-driven. Kedua protokol ini dipilih karena merupakan protokol yang banyak digunakan untuk MANET. Skenario yang digunakan adalah kondisi jaringan ketika terjadi penambahan jumlah node, peningkatan jumlah koneksi, dan pertambahan kecepatan. Parameter-parameter yang diukur adalah delay, throughput, dan packet delivery ratio (PDR).
Pada kondisi jaringan dimana jumlah node bertambah dari 30 hingga 110 node, DSR menghasilkan performa yang lebih baik daripada OLSR dengan range nilai delay, throughput, dan PDR antara 0,04-2,86 s, 5,38-286,76 kbps, dan 19,80-100%. Untuk kondisi dimana koneksi meningkat dari 5-25 koneksi, delay rata-rata yang dihasilkan oleh OLSR lebih baik daripada DSR dengan range 1,38-5,43 s, sedangkan untuk throughput dan PDR, DSR lebih baik untuk 5-20 koneksi dengan range 0,53-25,50 kbps, dan untuk PDR 0,04-99,03%. Pada keadaan jaringan dimana terjadi peningkatan kecepatan node dari 10-12 m/s hingga 20-22 m/s, dengan aplikasi FTP, DSR memberikan delay, throughput, dan PDR rata-rata yang lebih baik daripada OLSR dengan range nilai masing-masing 0,01-4,52 s, 6,69-268,39 kbps, dan 0,16-14,76%.
Kata Kunci : MANET, DSR, OLSR, routing, adhocABSTRACT: MANET (Mobile Adhoc Network) is a wireless adhoc network where each nodes free to move independently without requiring a fixed infrastructure. There will be setting up and termination of inter-link in a network or with other networks. Therefore each node must have a routing function to connect with other nodes to send packet from source to destination.
Various protocols are developed for MANET implementation. Mainly, MANET protocol is divided into two, namely table-driven (proactive) and on-demand (reactive) protocol. In table-driven protocol, routing tables are periodically updated. While the on-demand protocols, route discovery processed are performed only when the data transmission will be performed. Routing protocols of these type has both advantages and disadvantages of each. Therefore, needs to be done a performance comparison between the two types of this protocol.
In this final task used Dynamic Source Routing protocol (DSR) and Optimized Link State Routing (OLSR) which represents the type of protocol on-demand and table-driven respectively. The two protocols were selected because it is a widely used protocol for Manet. The scenario used is the network conditions during the addition of the number of nodes, increasing the number of connections, and increasing the speed. The parameters measured are delay, packet delivery ratio, and throughput.
In the cases where the number of network nodes increases from 30 to 110 nodes, DSR produces better performance than OLSR with range of delay, throughput, and the PDR values between 0,04-2,86 s, 5,38-286,76 kbps, and 19,80-100%. For conditions where the connection is increased from 5-25 connections, the average delay generated by OLSR better than DSR with a range 1,38-5,43 s, while for the throughput and PDR, DSR is better for 5-20 connections with the range 0,53-25,50 kbps, and for the PDR 0,04-99,03%. In circumstances where a network node speed increases from 10-12 m/s up to 20-22 m/s, with an FTP application, DSR provides delay, throughput, and the average PDR better than OLSR with the range of values 0.01-4, 52 s, 6,69-268,39 kbps, and 0,16-14,76% respectively.
Keyword: MANET, DSR, OLSR, Adhoc

Subjek

Jaringan Multimedia
 

Katalog

Analisis Perbandingan Performansi Protokol Dynamic Source Routing (DSR) dan Optimized Link State Routing (OLSR) pada Mobile Adhoc Network (MANET)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Rudi Candra
Perorangan
Sofia Naning Hertiana, Rendy Munadi
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2010

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini