ABSTRAKSI: Load balancing merupakan kemampuan dimana beban yang terdapat pada satu server dapat dibagi ke beberapa server. Dengan menggunakan load balancer diharapkan server tidak terjadi overload dan dapat meminimalisir waktu response. Pada SIP server, pengolahan request invite pada server terlalu kompleks dimana server akan melakukan pengaksesan database server dan juga melakukan pengecekan terhadap header dari request invite tersebut. Pengolahan request invite membutuhkan tingkat presisi yang tinggi dimana kita akan membutuhkan ketepatan dalam melakukan pengecekan database user yang dapat berkomunikasi melewati SIP server proxy tersebut.
Dalam request invite terdapat message body dimana berisikan informasi tentang request yang diberikan ke server. Dalam message body inilah server akan mengetahui request tersebut mengandung codec maupun informasi tentang message register. Dengan menggunakan informasi jenis codec pada message body inilah yang akan dijadikan differentiator antara layanan video maupun audio.
OpenSIPs merupakan salah satu SIP server yang dapat berfungsi sebagai proxy server. Dimana OpenSIPs menggunakan module load balancer dalam membagi beban invite ke beberapa destination server. Dengan berkurangnya beban di sisi server utama maka request invite yang dapat diolah meningkat. Parameter yang menjadi acuan dalam tugas akhir ini adalah CPU utilization, post-dial delay, utilitas server dan kemampuan module load balancer pada OpenSIPs dalam membagi beban ke destination server.
Hasil dari tugas akhir ini menunjukkan bahwa kapasitas server meningkat ditandai dengan kemampuan dalam menangani panggilan dari 280 cps sampai 400 cps. Peningkatan penggunaan resources CPU secara signifikan namun masih pada batas 80%. PDD pada server dengan load balancer dengan 400 cps adalah 1,195 detik dimana masih di bawah standard yang ditetapkan IETF. Penggunaaan module load balancer dapat membagi beban dengan merata ke masing-masing destination server.
Kata Kunci : Load Balancer, CPU Utilization, Post Dial Delay, OpenSIPsABSTRACT: Load balancing is the capability to divided load on one server into multiple servers. By using the Load Balancer is expected overload the server does not occur and can minimize the response time. In the SIP server, the server processing the request invite too complex where the server will access the database server and also check header of request invite. Request invite processing requires a high level of precision which it needs to check the accuracy of database of user that can communicate through the SIP proxy server.
In request invite, there is message body which contained information about request invite. Message body contain codec and also information about register message. The information in the message body (codec) will be used as differentiator between service video and audio.
OpenSIPs is one of the SIP server that can act as a proxy server. OpenSIPs use module load Balancer to share burden into destination servers. Reduced load on the main server cause request invite that can be processed increases. Parameters that can be described in this final project is CPU utilization, post-dial delay, utility of server and the ability OpenSIPs in dividing the load into destination servers.
Results from this final project indicate that the server capacity improved that see at the ability to handle calls from 280 cps to 400 cps. CPU resources increases but still at 80% limit. PDD on a server with load Balancer with 400 cps was 1.195 seconds that still at IETF standard. Module Load Balancer can share the burden equally to each destination server.
Keyword: Load Balancer, CPU Utilization, Post Dial Delay, OpenSIPs