ABSTRAKSI: IPTV merupakan layanan baru dari teknologi broadband yang berbasis multimedia sebagai layanan triple-play yang interaktif. Layanan tersebut diharapkan dapat diberikan sebaik mungkin kepada pengguna melalui infrastruktur yang memadai. Sebagai salah satu operator besar di Indonesia, PT.Telkom kini membangun jaringan Metro Ethernet yang bersifat broadband sebagai penerapan kombinasi transmisi fiber optik dan sistem ADSL untuk mendukung layanan IPTV, mengingat sistem transmisi optik memiliki bandwidth yang besar dalam menyalurkan data dan tingkat kestabilan yang tinggi. Disamping itu, Kandatel Lembong melakukan pengukuran jaringan sekunder kabel OAN kearah pelanggan secara multipair (per seratus sst) dengan berbasis web yang menggunakan Broadband Optical Measurement Bandung (BOMB) sebagai inovasi Kandatel Lembong.
Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis penerapan kombinasi transmisi Jarlokaf dan Jarlokat untuk layanan IPTV yang disimulasikan dengan Network Simulator 2. Analisis layanan dari penerapan ini mencakup parameter-parameter penentu QoS (Quality of Service) yang meliputi delay, paket loss, jitter, dan throughput, serta memperhatikan kondisi jaringan eksisting untuk mendukung layanan IPTV.
Dari simulasi dan analisis diperoleh nilai maksimal one way delay sebesar 33.7922 ms, nilai ini diperoleh pada saat kondisi bitrate 1024Kbps dengan besar background traffic sebesar 80% dari bandwidth link 5 Mbps. Nilai maksimal packet loss 2.22656%, untuk pengukuran dengan bitrate 512 kbps, background traffic 80% dari bandwidth link 8 Mbps. Hasil one way delay yang diperoleh masih dibawah batas maksimum yang distandarkan ITU dan Cisco sebagai acuan standarisasi PT. Telkom, dan untuk hasil paket loss tidak memenuhi standart Cisco untuk video interaktif untuk beberapa kondisi.
Kata Kunci : IPTV, BOMB, Metro Ethernet ,broadband, jarlokat, Jarlokaf, Triple Play, QoSABSTRACT: IPTV is a service of the new technology-based broadband multimedia services as an interactive triple-play. Service is expected to be given to users as possible through adequate infrastructure. As one of the major operator in Indonesia, now PT.Telkom build Metro Ethernet network that is the implementation of broadband as a combination of optical fiber transmission and ADSL system to support IPTV services, considering the optical transmission system has a large bandwidth in the data channel and a high level of stability. In addition, make measurements Kandatel Lembong secondary cable OAN network towards the customer multipair (per hundred user) with the use of web-based Broadband Optical Measurement Bandung (BOMB) as Lembong Kandatel innovation.
In this final task will be analysis of combination transmission Jarlokaf and Jarlokat for the IPTV service, and will be simulate by Network Simulator 2. Parameters analysis of this service determines QoS (Quality of Service), which include delay, packet loss, jitter, and throughput, as well as attention to the condition of existing network to support IPTV services.
The result of test and analysis got the maximum value 33.7922 ms of one way delay, measurement with bitrate of 256 kbps, background traffic 80% of the 5 Mbps bandwidth link. Maximum value 2.22656% of packet loss, measurement with bitrate to 512 kbps, 80% background traffic of 8 Mbps bandwidth link. One way delay results are still below the maximum limit as Cisco and ITU standardization that reference by PT. Telkom, and the results for packet loss doesn‟t fulfill of cisco standards for interactive video for several conditions.
Keyword: IPTV, BOMB, Metro Ethernet, broadband, Jarlokat, Jarlokaf, Triple Play, QoS.