ABSTRAKSI: Aplikasi teknologi IEEE 802.16/WiMAX-broadband wireless access pada layanan telemedicine mulai diterapkan beberapa tahun terakhir di beberapa negara seperti United States of America (USA), India, dan sangat berpotensi diterapkan di Indonesia sejak peluncuran WiMAX versi Indonesia pada Mei 2008 lalu. Pada intinya, aplikasi teknologi WiMAX pada telemedicine tumbuh karena variasi jenis user dan variasi Quality of Service (QoS) layanan telemedicine. Algoritma adaptive subchannel allocation dan admission control dirancang khusus untuk layanan telemedicine WiMAX guna meningkatkan QoS layanan telemedicine.
Algoritma adaptive subchannel allocation adalah algoritma pengalokasian subchannel untuk tiap koneksi user yang menghasilkan kecepatan transmisi tertinggi. Pengalokasian ini dilakukan secara adaptif sesuai dengan jenis layanan dan keadaan kanal yang dilewati berbagai user telemedicine. Pengalokasian secara adaptif ini tentunya tak lepas dari teknologi WiMAX seperti Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA), Adaptive Modulation dan Coding (AMC), dan Time Division Duplexing (TDD). Admission control adalah mekanisme memesan radio resource untuk layanan prioritas tertinggi. Hal ini sangat dibutuhkan sistem telemedicine, mengingat layanan telemedicine memiliki tingkat prioritas yang berbeda, contohnya prioritas layanan emergency pada koneksi dari ambulan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan simulasi algoritma adaptive subchannel allocation dan admission control lalu menganalisa unjuk kerjanya pada layanan telemedicine yang berupa QoS (meliputi kecepatan tranmsisi, delay) dan jumlah maksimum user pada SNR user tertentu.
Hasil dari analisis tugas akhir ini adalah menunjukkan bahwa tiap layanan telemedicine memiliki kecepatan transmisi tertinggi 251,787 kbps, jumlah koneksi pada SNR 18 dB adalah 475 koneksi , delay maksimum ditekan sampai 100 ms,.
Kata Kunci : : Adaptive subchannel allocation algorithm and admission control,telemedicine WiMAX, OFDMA, AMC, TDD, QoS.ABSTRACT: Application of IEEE 802.16/WiMAX-broadband wireless access technology to telemedicine services has been emerged in the past few years at United States of America (USA), India, then will be very potential for Indonesia to use since Indonesian WiMAX delivery May 2008. Basically, application of IEEE 802.16/WiMAX-broadband wireless access technology to telemedicine growth up because of various type of telemedicine user and various Quality of Service (QoS) of telemedicine services. Adaptive subchannel allocation algorithm and admission control scheme is design specifically for WiMAX telemedicine services to enhance QoS performances of each telemedicine services.
Adaptive subchannel allocation algorithm is an algorithm that allocating a particular connection to a particular subchannel to achieve higher rate transmission. This allocation works adaptively depend on type of services and channel characteristic that user passes through. This adaptive allocation involves WiMAX technology such as : Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA), Adaptive Modulation and Coding (AMC), and Time Division Duplexing (TDD). Admission control is used to reserve radio resources for higher priority connection. Telemedicine system needs this admission control because telemedicine has a different priority level of service, for example, service from ambulance connection has an emergency priority level.
The main purpose of this final task is to simulate Adaptive subchannel allocation algorithm and admission control then to analyze it’s performance on telemedicine services called QoS (include rate transmission, delay, blocking probability) and it’s maximum number of user at particular user SNR.
The result of this final task analysis is for showing that each telemedicine service have average rate transmission251,787 Kbps, maximum number of user connection at 18 dB is 475 connection, maximum delay can be suppressed to 100 ms..
Keyword: Adaptive subchannel allocation algorithm and admission control scheme,telemedicine WiMAX, OFDMA, AMC, TDD, QoS.