ABSTRAKSI: Voice Over Internet Protocol (VoIP) semakin hari semakin menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu alternative berkomunikasi. Teknologi yang merubah sinyal suara analog menjadi digital, kemudian melakukan paketisasi dan mentransmisikannya melalui jaringan IP ini akan menjadi pilihan yang akan menggantikan PSTN. Keuntungan VoIP ini adalah dapat digunakan melakukan panggilan antar komputer yang berbeda, dari telepon konvensional, dan dari satu telepon ke telepon yang lain. Yang terpenting adalah teknologi ini dapat dibuat dengan biaya yang rendah. Saat ini mulai bermunculan provider-provider di dunia VoIP atau yang biasa disebut ITSP (Internet Telephony Service Providers). Seiring berkembangnya ITSP, tentunya hal yang perlu diperhatikan adalah sistem billing VoIP yang handal.
Dalam tugas akhir ini, penulis merancang prototype billing system VoIP yang berguna untuk pencatatan Call Detail Record (CDR) yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan pembebanan biaya layanan VoIP. Penulis menggunakan Briker sebagai server IPPBX dan A2Billing sebagai server billing. Untuk skema pentarifan, penulis menggunakan skema pentarifan yang ada di TELKOM kemudian diterapkan ke dalam billing system VoIP yang telah di rancang. Penulis juga mengukur berapa waktu proses pencatatan Call Detail Record.
Setelah melakukan pengujian skema pentarifan, ternyata skema pentarifan yang ada di TELKOM dapat diterapkan dalam sistem billing VoIP. Penulis juga merancang skema pentarifan VoIP sehingga didapat tariff VoIP sebesar Rp 103,1,-/3menit dan Rp 370,6,-/menit. Sedangkan untuk pengujian waktu proses, untuk panggilan lokal waktu prosesnya paling baik sebesar 1,29775 detik, untuk panggilan Interlokal sebesar 1,62045 detik, dan untuk panggilan multi operator sebesar 1,6333 detik. Dari hasil pengujian, kualitas waktu proses masih tergolong baik karena call detail record tercatat dengan baik. Penulis menyimpulkan waktu proses dipengaruhi oleh spesifikasi komputer server dan sistem trunking yang diterapkan.Kata Kunci : Briker, A2Billing, CDR, skema pentarifan, waktu prosesABSTRACT: Voice Over Internet Protocol (VoIP) indicates the quality of the day as one of alternative communication. Technology is changing the analog voice signals into digital, and then do packetisation and transmit that through the IP network will be the options that will replace the PSTN. Benefits of VoIP is making a call can be used among different computers, from the conventional telephone, and from one phone to another phone. Most important is that this technology can be made with a low cost. Nowadays, many providers emerges in VoIP world or that is mentioned as ITSP (Internet Telephony Service Providers). In line with the growing of ITSP, the circumstance that is required to observe is the realiable of VoIP billing system.
In this final project, writer designed prototype billing system VoIP that is utilized for recording Call Detail Record (CDR) and afterwards can be used to determine the VoIP service cost. Writer use Briker as IPPBX server dan A2Billing as the billing server. For imposing a tariff scheme, writer used the tariff scheme in TELKOM then it is applied into VoIP billing system which has been designed. Writer also measured how much time process in Call Detail Record registering.
After doing tariff scheme test, in fact, the tariff scheme that there is in TELKOM can be applied in VoIP billing system. The author also designed the scheme so obtained rate VoIP tariff of Rp 103,1, -/3minutes and Rp 370,6, -/minutes. While in process time testing, the best time for local call is 1,29775 second, best time for long distance call is 1,62045 second and for multi operator call is 1,6333 detik. From its result, the quality of process time can be included good because the call detail record is recorded well Writer concludes the process time are inluenced by computer server specification and the trunking system that is applied.Keyword: Briker, A2Billing, CDR, tarif scheme, process time