ABSTRAKSI: 3G/UMTS (3rd Generation/Universal Mobile Telecommunications System),
didedikasikan tidak hanya untuk memberikan layanan voice ataupun data, tetapi juga
mampu mengalokasikan pada kebutuhan user akan video dan gambar (multimedia).
Namun, kecepatan pengiriman data (bit rate) yang masih kurang memadai dianggap
sebagai kendala utama. Berbagai solusi berusaha dimunculkan untuk mengatasi
masalah bit rate yang minimum, seperti W-CDMA (Wideband Code Division
Multiple Access). Sistem W-CDMA ini mampu mengakomodasikan bit rate hingga
384 kbps (kilo bit per second).
Terobosan terbaru yang dikeluarkan oleh forum UMTS pada awal tahun 2005
adalah disetujuinya penggunaan HSPA (High Speed Packet Access) berdasarkan
standard 3GPP (3rd Generation Partnership Project). HSPA tersebut digolongkan
menjadi dua link, yaitu HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan HSUPA
(High Speed Uplink Packet Access). Kedua jenis sistem ini bekerja pada core network
yang sama dengan jaringan 3G/UMTS. Kelebihan dari sistem HSDPA adalah bit rate
yang tinggi (hingga 14.4 Mbps) serta kemampuan untuk diakses oleh lebih banyak
user. Hal ini tak lain karena digunakannya berbagai teknik tambahan pada node-B,
seperti Adaptive Modulation and Coding (AMC), penjadwalan trafik, serta kanal HSDSCH.
Tugas Akhir ini mensimulasikan pengaruh dari tiga macam teknik
penjadwalan, diantaranya Round Robin, Max-SNR, dan Proportional Fair pada
jaringan HSDPA, menggunakan Matlab 7.0. Dan membandingkan hasilnya
berdasarkan parameter troughput, delay antrian, fairness, dan packet loss. Dari hasil
simulasi yang didapat, penjadwalan Round Robin memiliki throughput yang terkecil
dibandingkan dengan penjadwalan Max-SNR ataupun Proportional Fair. Namun
dengan trade-off pada parameter delay antrian dan fairness yang lebih tinggi.
Sedangkan Proportional Fair adalah penjadwalan yang memiliki nilai parameter
throughput, delay antrian, dan fairness berada diantara Round Robin dan max-SNR.
Sedangkan pada parameter packet loss, relatif lebih dipengaruhi oleh kondisi
propagasi (SNR) dan modulasi yang digunakan.Kata Kunci : -ABSTRACT: 3G/UMTS (3rd Generation/Universal Mobile Telecommunications System),
dedicated not only to give voice and data service, but also able to allocate user needs
of video and picture (multimedia). But, less adequate bit rate is still considered as
main constraint. Many solutions have been introduced to solve that minimum bit rate,
such as W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access). This W-CDMA
system is able to accommodate bit rate until 384 kbps (kilo bit per second).
New improvement that had been released by UMTS forum in the early year of
2005 was the HSPA (High Speed Packet Access) impementation based on 3GPP (3rd
Generation Partnership Project) standard. HSPA can be classified into two link, there
are HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) and HSUPA (High Speed Uplink
Packet Access). Both of them work with the same core network as 3G/UMTS. The
excess of this HSDPA system is a high bit rate (until 14.4 Mbps) also ability to be
accessed by many user. It is because of use of several additional techniques, such as
Adaptive Modulation and Coding (AMC), traffic scheduling, and HS-DSCH.
This final project simulated the effect of three kind of traffic scheduling, there
are Round Robin, Max-SNR, and Proportional Fair on HSDPA network using
Mathlab 7.0. And comparing result based some parameters, e.g. throughput, queue
delay, and fairness. From the result of simulation, obtained that Round Robin
scheduling give smaller throughput than Max-SNR or Proportional Fair scheduling.
But with trade off on queue delay and fairness which is highest of all. While
Proportional Fair give average value of throughput, queue delay and fairness among
Round Robin and Max-SNR. While packet loss is more influenced by propagation
condition and modulation that used.Keyword: -