ABSTRAKSI: Indonesia merupakan negara kepulauan terdiri dari pulau besar dan sejumlah pulau kecil yang letaknya sangat strategis. Letak geografis Indonesia ini menyebabkan harus ada pengamanan dan pengawasan wilayah perairan yang memerlukan aparat petugas (TNI/POLRI serta dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)) dan kapal. Kapal TNI-AL 117 buah dan 77 kapal diantaranya berusia 21-60 tahun. Perbandingan jumlah kapal terhadap luas wilayah perairan Indonesia: 1:72 ribu km2. Dengan kondisi itu tidak semua daerah perairan Indonesia dapat diawasi, akibatnya sering adanya pencurian ikan di wilayah Indonesia, perompakan dan penyelundupan. Selain itu sering terjadi pelanggaran batas wilayah, seperti yang terakhir ini terjadi di P. Ambalat,P. Sipadan,dan P. Ligitan yang akhirnya menjadi wilayah Malaysia.
Untuk mengatasi masalah di atas, dirancanglah antena radar maritim buatan dalam negeri untuk menghemat biaya operasional. Pembuatan antena susunan terdiri dari dua tipe, yang pertama antenanya mikrostrip persegi menggunakan substrat duroid 5880, yang kedua sistem pencatuan saluran mikrostrip dengan trafo λ/4 agar impedansi masukan sama dengan impedansi antena.
Dalam tugas akhir ini akan deliti parameter-parameter antena seperti VSWR, pola radiasi, polarisasi, penguatan ( gain ), return loss, HPBW, FNBW, dan impedansi total. Dari hasil pengukuran dan analisa diperoleh bahwa bandwidth tercapai ≥ 60 MHz pada VSWR ≤ 1.5, penguatan 8.967 dBi, pola radiasi uni direksional. Tetapi polarisasi tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu elips dimana target polarisasi adalah linier. Hal ini disebabkan tempat pengukuran yang tidak memenuhi standar pengukuran yaitu di ruangan anacheoic chamber.Kata Kunci : antena radar maritime, VSWR, bandwidth, gain, polaABSTRACT: Indonesian archipelago consist of big island and many small island that located very strategic. Indonesian geographical position cause must be controlled by TNI/POLRI and from Departement of Ocean and Fisheries and many patrol boats. TNI’s patrol boats there are 117 unit and 77 unit had 21 until 60 years. Comparison of patrol boat and Indonesian Archipelago are 1:72.000 km2. This condition that all Indonesia Archipelgo can’t be controlled, as consequences some times there are island conflict with other country, robbery, and smuggling. To solve these problems are needed much operational cost for controll to be continue using patrol boat.
To solve problem above, designed maritime radar antenna made in Indonesia to minimalize operational cost. Making array antenna consist of two type, the first rectangular microstrip antenna using duroid 5880 substrate, second transmisition line system using trafo λ/4 so that input impedance same with antenna impedance.
Antenna parameters measured in this Final Project such as VSWR, radiation pattern, polarisation, gain, retutn loss, HPBW, FNBW, and total impedance. From measurement and analysis obtained bandwidth 60 MHz at VSWR ≤ 1.5, gain is 8,967 dBi, radiation pattern is uni directional, but polarisation is not reached is ellips polarisation. This condition caused field measurement is not compatible, example anacheoic chamber.Keyword: maritime radar antenna, VSWR, bandwidth, gain,