ABSTRAKSI: Perangkat handset yang dapat digunakan secara mobile memudahkan pengguna untuk mengakses layanan pada saat sedang dalam keadaan bergerak. Keunggulan ini telah menyebabkan pertumbuhan industri mobile network berkembang pesat, mengubahnya dari teknologi baru menjadi industri masal dalam waktu kurang dari dua dekade. Handover adalah fungsi esensial dalam hubungannya dengan mobilitas user. Dibandingkan dengan mekanisme hard handover yang konvensional yang diterapkan pada jaringan mobile GSM, mekanisme soft handover yang digunakan pada jaringan IS-95 dan 3G mempunyai performansi yang lebih baik dalam hal mutu sistem dan hubungan. Diramalkan, dalam jaringan mobile yang akan datang, transmisi downlink akan menjadi penyebab efek leher botol (bottleneck) pada kapasitas sistem karena sifat dasar layanan-layanan baru yang asimetris, misalnya trafik Internet. Hasil dari penelitian bahwa probabilitas bloking terbesar (maksimum) dirasakan pada saat jumlah user yang berada di tiap sel mencapai 34 user, yaitu 46.135 %; probabilitas droping terbesar (maksimum) dirasakan pada saat jumlah user yang berada di tiap sel mencapai 34 user, yaitu 25.53 %; ketika user tidak mengalami handover, pada saat jumlah user yang berada di tiap sel mencapai 17 user, interferensi yang dirasakan oleh user yang berada di BTS A maupun di BTS B telah sama-sama melewati 4 dBm, yaitu 4.785 dBm di BTS A dan 4.442 dBm di BTS B; ketika user mengalami handover, pada saat jumlah user yang berada di tiap sel mencapai 17 user, interferensi yang dirasakan oleh user yang berada di BTS A 2.71 dBm, sedangkan interferensi yang dirasakan oleh user yang berada di BTS B 2.4 dBm.Kata Kunci : -ABSTRACT: Mobile terminals allow users to access services while on the move. This unique feature has driven the rapid growth in the mobile network industry, changing it from a new technology into a massive industry within less than two decades. Handover is the essential functionality for dealing with the mobility of the mobile users. Compared with the conventional hard handover employed in the GSM mobile networks, the soft handover used in IS-95 and 3G has better performance on both link and system level. In future mobile networks, the downlink is more likely to be the bottleneck of the system capacity because of the asymmetric nature of new services, such as Internet traffic. The biggest (maximum) blocking probability taken when user quantity in both cell are 34 users, is 46.135 %; the biggest (maximum) dropping probability taken when user quantity in both cell are 34 users, is 25.53 %; when user is not in a handover state, where user quantity in both cell are 17 users, the interference taken by user in BS A and BS B are over 4 dBm, that is 4.785 dBm at BS A compare to 4.442 dBm at BS B (1 : 0.928); when user is in a handover state, where user quantity in both cell are 17 users, the interference teken by user at BS A is 2.71 dBm, meanwhile the interference taken by user at BS B is 2.4 dBm (1 : 0.886).Keyword: -