ABSTRAKSI: Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi fading adalah menggunakan multi-antenna transmitter. Misalkan pada transmitter menggunakan multi-antenna untuk mengirimkan informasi yang sama. Sinyal informasi tersebut agar tidak identik satu sama lain maka tiap sinyal dari masing-masing antena dikodekan dengan kode-kode tertentu. Kode yang digunakan merupakan kode yang saling orthogonal satu sama lain. Pada proses pengiriman, sinyal dari tiap antena dipancarkan dengan daya yang sama. Akan tetapi hal ini dapat mengurangi efisiensi daya, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode penyeleksian antena transmit. Sistem penyeleksian yang digunakan berdasarkan informasi dari receiver. Informasi yang dimaksudkan adalah output korelator. Output dari masing-masing korelator yang berupa level tegangan dibandingkan satu sama lain. Hasil perbandingan ini diinformasikan ke transmitter yang kemudian digunakan untuk pengaturan daya kirim untuk proses pengiriman selanjutnya.
Dari hasil simulasi didapatkan persentase fluktuasi output korelator ketika posisi receiver berada tepat diantara dua antena transmit menunjukkan persentase yang cenderung sama yaitu sebesar 50%. Dari hasil simulasi juga didapatkan semakin posisi receiver mendekati ke salah satu antena transmit, persentase rata-rata perbedaan output korelator semakin besar.
Kata Kunci : Multi-Antena Transmitter, Metode pengkodean, Metode Seleksi, Fluktuasi output korelatorABSTRACT: One of method that used for handle fading was using multi-antenna transmitter. For example at transmitter using multi-antenna for delivering same information. Information signal not identified each other so every signal from each antenna decoded with the different code. Codes that used were orthogonal codes. In delivery process, signal from each antenna, transmitted with same power. But for these occasion would decrease power, because that needed an antenna selection method. The selection that used based on information from receiver. Information that wanted was correlator output. Output from each correlator was defined a voltage level that compared each other. Result for this comparison was informed, and then used for delivered power adjustment for next delivering process.
From the simulation result founded that output correlator fluctuation percentage when receiver position exactly placed between two transmit antenna showed percentage that tend to equal was 50%. From that also founded that receiver position moved directly to one of antenna transmit, difference mean output was greater.
Keyword: Multi-Antenna Transmitter, Coding Method, Selection Method, Output Correlator Fluctuation