PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI KABEL LAUT SERAT OPTIK LINK JAWA - BALI - MATARAM DENGAN TEKNOLOGI DWDM UNTUK MENGAKOMODASI KEBUTUHAN KANAL S/D TAHUN 2011 OPTICAL SUBMARINE CABLE TRANSMISSION SYSTEM PLANNING ON JAWA-BALI - MATARAM LINK BY USING DENSE WAVELEN

I GUSTI NGURAH GDE AGUNG

Informasi Dasar

113 kali
111010302
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Peningkatan kualitas kehidupan sebagai efek dari pertumbuhan teknologi yang demikian pesatnya memicu permintaan akan layanan informasi dengan tingkat dan ragam layanan yang semakin canggih dan komplek. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, dibutuhkan sistem transmisi yang memiliki kapasitas dan tingkat kehandalan yang tinggi. Serat optik sebagai suatu media transmisi yang mampu menampung bandwidth yang tinggi merupakan alternatif yang tepat dengan segala keunggulannya.
Saat ini pembangunan link transmisi serat optik High Performance Back Bone di berbagai wilayah Indonesia terus diperluas agar kebutuhan akan tersedianya kanal komunikasi untuk menyalurkan trafik suara dan data dalam jumlah yang besar dan bandwidth yang tinggi dapat terakomodasikan. Topologi HPBB Jawa - Bali - Mataram yang telah ada saat ini adalah point-to-point, sehingga jika terjadi gangguan pada suatu titik akan mempengaruhi performansi link secara keseluruhan. Di sisi lain, HPBB Jawa - Bali - Mataram yang menghubungan jaringan backbone Sumatra, Jawa, Kalimatan, Denpasar dan Indonesia bagian Timur merupakan jalur utama untuk menyalurkan trafik SLI 007, SLJJ, fixed wireless access, paket data maupun trafik leased channel (LC). Oleh karena itu, diperlukan rute alternatif untuk mengakomodasi kebutuhan bandwidth dan mampu mengantisipasi traffik loss akibat konfigurasi point-to-point.
Dalam Tugas Akhir ini dibahas proses perencanaan sistem transmisi kabel laut serat optik link Jawa – Bali – Mataram yang memiliki panjang 372 km untuk mengakomodasi kebutuhan kanal sampai tahun 2011 dengan menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). Perencanaan ini dilakukan dengan membandingkan antara serat G. 652 dan G. 655 yang meliputi analisis perhitungan link power budget dan rise time budget, penentuan rute kabel optik dan penetapan landing point, pemilihan teknologi dan perangkat penunjang, serta analisis karakteristik DWDM, sehingga diharapkan diperoleh rute jaringan yang efektif dengan performansi yang handal.Kata Kunci : Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), serat optikABSTRACT: The improvement of human life quality as the effect of rapid technology growth has made an increasement in the needs of information services. In order to fulfill the demands, high capacity and performance of transmission systems are needed. Furthermore, optical fibres as a transmission media which is capable to accomodate high bandwidth requirement, is the correct choice to support high quality transmission systems.
Nowadays, the development of optical transmission links High Performance Back Bone ( HPBB) of various region in Indonesia is being extended in order to accomodate the availability of communication channels, which is able to handle high intensity of voice and data traffic. The existing network topology of Jawa-Bali-Mataram is point-to-point, so that if a trouble occured at one particular point of the links, it may cause a serious degradation to the performance of whole links .
On the other hand, Jawa - Bali - Mataram HPBB which connects backbone network of Sumatra, Jawa, Kalimatan, Denpasar dan Indonesia Bagian Timur, is established as the main pathway of SLI 007 and SLJJ voice traffics, fixed wireless access, data packets, and Leased Channels traffics. Therefore, an alternative route are needed to accommodate bandwidth requirements and to anticipate traffic loss caused by point-to-point configuration.
In this Final Assignment, an optical submarine cable transmission system connecting Jawa – Bali - Mataram will be designed to accommodate channel demand up to 2011 by using Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). The design design would be implemented in comparisoin with G. 652 fibre and G. 655 fibre include link power budget and rise time budget calculation analysis, optical fibres route planning, and the selection of suitable technology and supporting optical equipments. Moreover, the characteristic of DWDM technology will be analyzed. It is hoped that the needs of an efficient route with high quality and performance can be achieved.Keyword: Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), optical fiber

Subjek

other
 

Katalog

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI KABEL LAUT SERAT OPTIK LINK JAWA - BALI - MATARAM DENGAN TEKNOLOGI DWDM UNTUK MENGAKOMODASI KEBUTUHAN KANAL S/D TAHUN 2011 OPTICAL SUBMARINE CABLE TRANSMISSION SYSTEM PLANNING ON JAWA-BALI - MATARAM LINK BY USING DENSE WAVELEN
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

I GUSTI NGURAH GDE AGUNG
Perorangan
-
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2006

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini