ABSTRAKSI: Pada sistem 3G seperti pada CDMA2000 dan W-CDMA, sebuah handset dapat mengirimkan beberapa kanal dengan level daya yang berbeda-beda untuk menampung data rate yang tinggi. Pada umumnya semakin banyak kanal yang aktif maka ratio daya puncak terhadap daya rata-rata ( peak-to-average power ratio ) sinyal semakin besar. Sinyal dengan peak-to-average power ratio tinggi dapat menyebabkan saturasi pada Power Amplifier, yang mengakibatkan terjadinya interferensi pada Adjacent channels dan mengurangi kapasitas sistem. Hal ini dapat diminimalisasi dengan merancang back-off amplifier yang lebih besar. Namun cara tersebut menyebabkan terjadinya penurunan efisiensi amplifier dan mengurangi battery life pada handset, dimana battery life merupakan salah satu karakteristik penting pada sistem seluler.
Format modulasi yang digunakan pada sistem 2G seperti GMSK ( Gaussian Minimum Shift Keying ) dan OQPSK ( Offset Quadrature Shift Keying ) mampu meminimalisasi peak-to-average power ratio untuk single channel. Tetapi keduanya sudah tidak sesuai lagi diterapkan pada sistem 3G yang dapat mengirimkan banyak kanal dalam waktu yang bersamaan.
HPSK (Hybrid Phase Shift Keying) disebut juga OCQPSK (Orthogonal Complex Quadrature Phase Shift Keying) merupakan salah satu pilihan teknik modulasi yang digunakan pada 3G. HPSK merupakan modifikasi dari complex scrambling yang menggunakan Walsh rotator dan spreading code tertentu untuk tiap kanal yang berbeda yang dapat mereduksi zero-crossing untuk setiap chip. Dengan HPSK diharapkan dapat meminimalisasi ratio daya puncak terhadap daya rata-rata sinyal yang dikirimkan oleh handset, sehingga battery life handset dapat dimaksimalkan.
Dari hasil simulasi didapat grafik BER terhadap Eb/No yang menunjukkan bahwa performansi sistem dengan HPSK memberikan gain sebesar 8 dB pada kanal multipath fading dibandingkan dengan sistem tanpa HPSK. Selain itu berdasarkan grafik CCDF yang menyajikan grafik PAPR sistem dengan HPSK dan tanpa HPSK, terbukti bahwa HPSK mampu mereduksi kebutuhan daya pada amplifier 9,42 dB lebih kecil dibandingkan dengan sistem tanpa HPSK.Kata Kunci : ABSTRACT: In 3G system such as CDMA2000 and WCDMA, a handset can transmit multiple channel at different power level to accomodate high data rate. Commonly, if the number of active channel is bigger then the peak-to-average power ratio is increased. High peak-to-average power ratio may saturate the power amplifier, causing higher interference in the adjacent channels and a reduction of system capacity. To minimize this, the amplifier must be designed with larger back-off, which in turn reduces amplifier efficiency and reduces battery life, one of the critical characteristics of the mobile phone.
Modulation scheme used in 2G such as GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying) and OQPSK (Offset Quadrature Phase Shift Keying) can minimize peak-to-average power ratio for single channel. But both of them can not be used in 3G system which can transmit multichannel at the same time.
HPSK (Hybrid Phase Shift Keying) also known as OCQPSK (Orthogonal Complex Quadrature Phase Shift Keying) is a variation of complex scrambling that eliminates zero-crossing for every second chip point by using a specific orthogonal code to spread the different channels and a Walsh Rotator. It is expected by using HPSK can reduce peak-to-average power ratio of transmit signal so that the battery life of handset can be maximized.
The simulation results show that system with HPSK have better performance than system without HPSK. It can be seen from BER versus Eb/No graph that system with HPSK give 8.4 dB gains compares with system without HPSK. The simulation results show that system with HPSK have PAPR maximum at 3.5, smaller than system without HPSK which has PAPR maximum at 6. Furthermore, from the CCDF curve it can be seen that HPSK can reduce consumption of power amplifier 9.42 dB less than system without HPSK.Keyword: