Sejarah Jepang, seperti sejarah Cina, memiliki kesinambungan yang tinggi dari zaman kuno hingga abad ke-20. Orang Jepang sudah sejak lama sekali selalu berdiam di sebagian atau seluruh wilayah yang sama, dengan lautan sebagai batas-batasnya. Mereka sudah berbicara dan menulis dalam bahasa yang sama, begitu bahasa yang bersangkutan mengambil bentuk yang tegas pada sekitar abad ke-10. Penduduk Jepang sebagian besar homogen. Mereka sedikit sekali disentuh oleh imigrasi kecuali pada masa-masa sangat awal. Kesadaran mengenai hal ini memberikan pada mereka perasaan sebagai ras bangsa yang khas dan tersendiri. "Kami orang Jepang", ware-ware Nihonjin, adalah ungkapan yang terus-menerus kita dengar. Masyarakat Jepang telah banyak berubah selama perjalanan waktu. Pada awal kisah dan akhir selama akhir itu dianggap sudah dapat dikisahkan sekarang-perkembangan di Jepang sudah banyak dipengaruhi oleh ide dan lembaga, seni dan kesusastraan, yang diimpor dari negeri lain. Karena itu, berbicara mengenai "kebudayaan Jepang" justru menimbulkan pertanyaan. Apa sebenarnya dari sejarah Jepang yang memang benar-benar murni Jepang, selain dari wilayah dan penduduknya? Buku ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan ini. Buku karangan W.G. Beasley ini adalah salah satu karya besar yang amat membantu pemahaman kita tentang sejarah Jepang yang cukup rumit dan panjang.