Buku biografi ini bukan biografi jalanan dan riwayat hidup penulis sendiri, tetapi perjalanan hidup masyarakat, bangsa, dan negranya selama empat dasawarsa. Kekocakkannya dan humornya menjadi ciri khasnya. Kritik menjadi olok-olok karena humor. Kritik yang berhumor dan menjadi olok-olok, berdimensi kritik diri ya kritik terhadap orang lain, namun terasa bersosok olok-olok, ia sekaligus berdimensi olok-olok diri. Bisa asaja tajam, keras dan pedas tetapi tidak menusuk hati, tidak menyakitkan. Itulah Oom Pasikom yang menjadi bagian integral dari keberadaan Kompas