Dimana titik temu agama, ilmu, seni, moral, dan penegtahuan?
Pertanyaan ini muncul karena agama merupakan unsure pengalaman yang dipandang mempunyai nilai tertinggi berupa pengabdian pada sesuatu kekuasaan yang diyakini sebagai sumber asal muasal segalanya. Kendati ilmu adalah pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pikiran, seni adalah kekuatan pribadi yang kreaftif dan ahli menggunakan rasa, sedangkan moral adalah adat cara hidup yang menjadi watak manusia.
Buku ini bersifat komprehensif integral karena dengan jenaka berceloteh menertawakan agama yang tidak memuliakan Tuhan, menertawakan pejabat yang tidak melayani masyarakat, serta menertawakan diri sendiri yang tidak merasa perlu dengan orang lain.
Sebagai buku ajar diseluruh perguruan tinggi dan seluruh fakultas, buku ini bahka menolak sekularisme dari segala bentuknya karena bagi penulisnya oatak dan rasa batin merupakan anugerah Allah Yang maha Menyaksikan, dan manusia adalah petualang yang berjalan jauh penuh debu.